Berita Surabaya Hari Ini

Nasib Pelaku Usai Polisi Pulihkan Rekaman Video Celana Dalam 11 Emak-emak di Rusun Sumur Welut

Pihak Kepolisian berhasil memulihkan kembali video video yang berisi pelecehan dengan tampilan celana dalam ibu-ibu Rusun Sumur Welut.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
netizen
Warga rumah susun Sumur Welut, Surabaya geger. Penghuni bernama Choirul Anwar bikin geram belasan emak-emak di kawasan hunian bertingkat itu. Ia memiliki kebiasaan mengintip emak-emak tetangganya pakai kamera tersembunyi di ujung kaki.  

Pihak Kepolisian berhasil memulihkan kembali video video yang berisi pelecehan dengan tampilan celana dalam ibu-ibu Rusun Sumur Welut.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kasus pelecehan seksual mengintip celana dalam emak-emak di Rusun Sumur Welut terus didalami polisi. Choirul Anwar sebagai terlapor akhirnya ditahan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya sejak Rabu malam (29/5). Ia dijerat dengan Pasal 29 dan Pasal 35 UU RI 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.


Dalam kasus ini ada sebanyak 11 emak-emak yang menjadi korban. Saat pelaku itu diamankan di polisi para korban datang ke sana. Banyak di antara mereka menangis mengetahui di galeri handphone Choirul Anwar terdapat banyak video merekam celana dalam emak-emak.


YD, suami dari salah seorang korban menceritakan pelaku ada upaya berkelit.

Semua rekaman video sempat dihapus pelaku. Tapi upaya menghilangkan pembuktian itu gagal. Pihak Kepolisian berhasil memulihkan kembali video video yang berisi pelecehan dengan tampilan celana dalam ibu-ibu Rusun Sumur Welut.


"Emak-emak pada saat itu menangis. Mereka malu," ujar YD.


YD melanjutkan, kondisi para korban sangat trauma. Ditambah lagi, mereka juga dihantui rasa kekhawatiran. Pasalnya, Choirul Anwar mengaku melakukan perbuatan itu sejak dari 2022 lalu. "Mereka ada rasa takut kalau pelaku sebelumnya sempat menyebarluaskan video," imbuh YD.


Kasus ini terbongkar pada Senin (27/5/2024) lalu. Mulanya istri YD membeli beras di warung milik tetangganya.

Kebetulan saat itu istrinya bertemu Choirul Anwar. Mereka saling ngobrol. Tetangga yang dagang toko kelontong itu curiga melihat salah satu kaki Choirul Anwar disodorkan di bawah daster. Diamati di balik kaos kaki dan sandal gunung ada benda berbentuk kotak. 


Diam-diam kaki Choirul Anwar difoto. Informasi itu pun disebar kepada para emak-emak. Terungkap benda kotak di balik kaos kaki adalah handphone yang dijadikan Choirul Anwar sebagai kamera tersembunyi.


Motif pelaku melakukan aksi pelecehan seksual masih menjadi pertanyaan. Namun dari keterangan SD tetangga lain, menduga  rumah tangga pelaku tidak harmonis. Sebab pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap. 


"Jadi istri pelaku kerap berkeluh kesah bahwa suaminya mempunyai kerja tak tentu. Kemungkinan pelaku mencari pelampiasan dengan seperti itu," ujar YD.


Para suami dari emak-emak yang menjadi korban Choirul Anwar sekarang juga diselimuti rasa geram. Mereka berharap video yang sudah terekam selesai menjadi alat bukti. Tidak menutup kemungkinan mereka akan menuntut Choirul Anwar apabila video-video kesebar kemana-mana.

Sementara itu, AKP Rina Shanti Nainggolan Kanit PPA Polrestabeas Surabaya ketika dikonfirmasi kasus itu meminta untuk melakukan konfirmasi ke pimpinannya.

“Untuk kasus tersebut silahkan komunikasi dengan pimpinan saya Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya saja,” ujarnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved