Ibadah Haji 2024
Cerita Tunanetra Umur 70 Tahun Naik Haji, Pensiunan PNS di Bali yang Ahli Pijat
Penyandang tunanetra bernama Kasiyo bin Joyo Wiyono (70 tahun) asal Tabanan, Bali, akhirnya terkabul untuk beribadah haji.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Penyandang tunanetra bernama Kasiyo bin Joyo Wiyono (70 tahun) asal Tabanan, Bali, akhirnya terkabul untuk beribadah haji.
Ia berangkat melalui Embarkasi Surabaya dan transit di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Ekspresi penuh syukur dan kegembiraan menyelimuti pria tujuh anak ini.
Impiannya menyempurnakan rukun Islam dengan ibadah haji ke baitullah kesampaian setelah belasan tahun menunggu.
"Saya menabung sejak 2011 dan mendaftar haji 2013," ucap Kasiyo.
Kegigihan dan ketelatenannya menyisihkan sebagian honor memijat, menjadikan Mbah Kasiyo bisa mewujudkan impiannya naik haji.
Dengan usia yang tidak muda lagi, dia harus terus dipandu karena kedua matanya tak bisa melihat sejak kecil.
Rilis PPIH Embarkasi Surabaya merilis, Kasiyo tercatat sebagai pensiunan PNS Dinas Sosial Tabanan Bali. Di kantor pemerintahan di Tabanan, Kasiyo adalah instruktur atau pelatih pijat. Selalu bersyukur membuat Kasiyo hidup bahagia bersama tujuh anaknya.
Dia menuturkan, pada 2011 niat suci naik haji itu tak terbendung. Tepat setelah dirinya usai pensiun, mulailah Kasiyo menabung khusus haji. Kasiyo yang asli Solo itu pensiun pada 2010.
Setelah genap Rp 25 juta, Kasiyo pun mendaftar haji. Keahlian memijatnya membawa berkah bagi hidupnya usai pensiun.
Dia pun berkomitmen kuat dengan selalu menyisihkan penghasilannya sebagai tukang pijat.
“Jumlah yang saya tabung itu tidak menentu, patokannya adalah penghasilan pijat dari 1-4 pasien untuk kebutuhan keluarga. Kalau ada pasien 5 ke atas adalah tabungan haji. Biar kami menyengsarakan keluarga karena nabung haji," ucapnya.
Setelah menunggu selama 11 tahun, Kasiyo sangat bersyukur tahun ini ia mendapat panggilan untuk berangkat haji.
“Alhamdulillah, akhirnya cita-cita saya untuk berhaji ke tanah suci bisa terwujud,” ungkap Kasiyo dengan rasa bahagia.
Dia mengaku meskipun telah mengalami kebutaan sejak usia dua tahun karena mengalami panas tinggi, dirinya tetap optimis dalam menjalani kehidupan ini.
“Saya sudah bisa memijat mulai tahun 1975 ketika saya lulus sekolah,” terangnya
Jemaah Haji Jombang Meninggal di Pesawat Satu Jam Sebelum Mendarat di Bandara Juanda, Dapat Asuransi |
![]() |
---|
Kisah Perjalanan Haji Mbah Hardjo, Jemaah Haji Usia 109 Tahun Tetap Sehat Tiba Kembali di Tanah Air |
![]() |
---|
Serangan Jantung, Satu Jemaah Haji Keberangkatan Kota Batu Meninggal Dunia di Tanah Suci |
![]() |
---|
Sebelum Wafat di Arab Saudi, Ibu Umur 76 Tahun Tanya Persiapan di Rumah untuk Penyambutan |
![]() |
---|
Kisah Jemaah Haji Tuban 1 Meninggal di Surabaya, 1 Lagi Ditinggal di Bandara Kualanamu saat Pulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.