Berita Malang Hari Ini
Tim Mahasiswa ITN, UB dan UNS Garap Proyek Aplikasi Adopsi Anjing Adoptify, Dapat Dana Rp 140 juta
Rencananya aplikasi Adoptify yang mendapatkan pendanaan Rp 140 juta itu akan di launching di Kota Malang pada Juli 2024
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Tiga mahasiswa Teknik Informatika S1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) yang berkolaborasi bersama tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dan seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) tengah menuntaskan proyek aplikasi Adoptify.
Proyek aplikasi Adoptify ini dibangun sebagai proyek mereka yang terpilih sebagai peraih Top 10 Teams Incubation Project Bangkit Academy 2023 Batch 2 with Google, GoTo, Tokopedia, dan Traveloka.
Mereka mendapatkan pendanaan Rp 140 juta dari Google dan Dikti untuk mengembangkan projek Adoptify dan startup.
Dalam rilis humas ITN Malang, Jumat (21/6/2024) sebagaimana dijelaskan Maqila (salah satu mahasiswa anggota Tim), rencananya aplikasi Adoptify akan di launching di Kota Malang pada Juli 2024 mendatang.
Saat ini development Adoptify memasuki 90 persen.
Ia menjelaskan jika Adoptify merupakan aplikasi adopsi anjing dan kucing terlantar yang bekerja sama dengan para foster dengan lingkup area Jabodetabek (akronim dari Jakarta–Bogor–Depok–Tangerang–Bekasi), dan Malang.
"Dalam proyek ini kami diminta membuat startup. Agendanya enam bulan masa inkubasi pengembangan, dan enambulan sustain kerja," kata dia.
Selain itu juga harus punya badan hukum setelah inkubasi selesai.
"Intinya, Rp 140 juta untuk membangun startup. Kalau butuh penunjang seperti peralatan, laptop dan lain-lain bisa mengajukan," kata Maqila saat ditemui di Kampus 2 ITN Malang, Jumat (21/06/2024).
Maqila menjelaskan, aplikasi Adoptify yang mereka kembangkan merupakan aplikasi mobile untuk mempermudah mengadopsi hewan.
Adoptify menghubungkan foster (pengasuh hewan terlantar) dengan orang-orang yang akan mengadopsi hewan.
Adoptify memiliki 3 fitur MVP (minimum viable product), yakni fitur adopsi hewan, fitur medical record, dan fitur virtual pet wellbeing.
Sedang Foster bisa memposting hewannya di Adoptify.
Dengan begitu pencari hewan bisa dengan mudah mendapatkan hewan peliharaan untuk diadopsi.
Medical record Adoptify dapat menyimpan data medical hewan peliharaan dan data vaksin hewan peliharaan.
"Dalam fitur pet wellbeing user bisa membuat hewan peliharaan sendiri secara virtual, sekaligus bisa membantu user merawat hewan peliharaannya di real life," katanya.
Seperti mengingatkan user untuk memberi makan, membersihkan kandang, vaksinasi, dan memandikan hewan peliharaan.
Awalnya user memasukkan data hewan peliharaannya dalam bentuk virtual, kemudian user dapat menyetel setiap notifikasi dan alarm pet wellbeings-nya berdasarkan masing-masing hewan peliharaannya," tambah Maqil.
Sebagai informasi tiga mahasiswa anggota tim yang membangun aplikasi Adoptify terdiri dari Mukhammad Zainul Musyafa, Maqila Sulaiman Abu Zakaria, dan Reihan Almas Hediawan.
Sedang tiga mahasiswa UB adalah Kaamil Nailal Muna, Alvita Ratna Maulana Martiza, dan Laudzak Akbar Baihaqy serta Reza Liana mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS).
Awarding diterima oleh Maqila Sulaiman Abu Zakaria sebagai perwakilan Tim Adoptify di Kantor Google Indonesia Jakarta pada Maret 2024 lalu.
Dikutip dari laman Kampus Merdeka Kemdikbud, Bangkit Academy merupakan aktivitas Studi Independen Pengembang Machine Learning meliputi pembelajaran individu dan project akhir dalam bentuk tim.
Peserta mengikuti kelas dalam bentuk asynchronous (online melalui modul belajar di Dicoding Academy and Coursera).
Menurut Maqila, pada saat seleksi capstone project ada sekitar 4.500 peserta Bangkit Academy dibagi dalam 639 kelompok.
Mereka melakukan proses seleksi penjurian 360 derajat melibatkan perolehan umpan balik tidak hanya dari tim juri, namun juga dari peserta/ kelompok lain.
"Dalam satu sesi ada 10 tim yang saling memberi nilai saat peserta lain melakukan pitching. Dari sini 647 tim mengerucut menjadi 50 tim sebagai top incubation project. 50 tim benar-benar pitch deck di depan 7 juri dengan latar belakang teknologi, dan bisnis, hingga menjadi top 10," papar Maqila.
Membuat aplikasi bukan hal asing bagi mahasiswa Teknik Informatika ITN Malang.
Dalam Bangkit Academy ketiga mahasiswa ITN mengambil learning path yang berbeda.
Ada yang mengambil cloud computing, mobile development, dan machine learning.
Selama awal program Bangkit Academy mereka belajar sesuai learning path masing-masing.
"Bangkit Academy Batch 2 dimulai Agustus 2023 hingga Januari 2024, dan kami diminta membuat tim pada November 2023. Alhamdulillah anggota tim bisa memilih, jadi kami dari ITN Malang bisa satu tim. Untuk memperkuat startup kami berkolaborasi dengan teman-teman UB yang basic-nya bisnis," tutur mahasiswa semester 5 ini.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.