Berita Malang Hari Ini

Kisah Keterpurukan Sopir Angkot di Kota Malang, Sehari Tidak Lebih dari 10 Penumpang

Saking sulitnya kondisi kesejahteraan sopirangkot, Mujib mengatakan tidak bisa menjelaskan kondisi keterpurukan melalui kata-kata.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Kondisi Terminal Arjosari yang sepi dari penumpang dan angkutan kota, Selasa (25/6/2024). Pemerintah Kota Malang mencanangkan program perbaikan moda transportasi publik yang direncanakan beroperasi 2025. 

Beberapa waktu lalu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat hanya mengatakan kalau para sopir akan digaji per bulan.

Terlepas dari skema gajian yang belum jelas, bagi Saeful rencana untuk memperbaiki moda transportasi yang lebih baik harus didukung.

Sama seperti Mujib, Saeful sendiri merasakan sulitnya menjalankan usaha sebagai sopir angkutan kota.

Kondisi mereka saat ini betul-betul membutuhkan bantuan. 

"Kami mendukung jika kondisinya untuk kebaikan transportasi di Kota Malang," paparnya.

Hariyono, sopir angkutan kota yang selama ini memberikan setoran ke pemilik kendaraan juga berharap program pemerintah bisa menyejahterakan dirinya.

Hariyono telah menjadi sopir angkutan kota lebih dari 20 tahun.

Ia melihat sendiri perubahan sistem transportasi publik di Kota Malang. Mulai dari yang jalur bebas hingga persaingan ketat dengan transportasi publik berbasis aplikasi.

Saat ditemui di Terminal Arjosari, Selasa (25/6/2024), Hariyono baru saja menyelesaikan perjalanan sebanyak tiga kali.

Dari tiga kali perjalanan bolak-balik itu, ia hanya mendapatkan empat penumpang. Setiap penumpang membayar Rp 5.000.

Nilai yang ia terima bahkan tidak cukup untuk membeli bahan bakar.

"Kalau menerima penumpang masih ada, tapi sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Hariyono berangkat mengendarai angkutan kota mulai pukul 5 pagi. Ia pulang kembali ke rumah pukul 5 sore.

Rata-rata penumpang yang ia angkut dalam sehari tidak lebih dari 10 orang.

Pemerintah Kota Malang diharapkan bisa memecahkan persoalan yang dihadapi para sopir angkutan kota. (Benni Indo)

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved