Berita Pasuruan Hari Ini

Megaproyek Arjuno Agro Techno Park di Purwosari Pasuruan Disorot, Rusak Sebelum Difungsikan

Ironisnya, di beberapa show room milik dinas terkait yang juga menjadi penunjang ATTP mengalami kerusakan parah. Beberapa plafonnya juga jebol.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Kondisi megaproyek Arjuno Agro Techno Park yang terkesan mangkrak karena banyak ditemukan kerusakan, padahal proyek bernilai puluhan miliar itu belum difungsikan 

Terdapat kerusakan di beberapa titik Saluran Pembuangan Air (SPA). Misalnya plesteran yang mengelupas dan pasangan SPA yang patah.

Pemasangan keramik di dinding kamar mandi yang termasuk fasilitas umum juga diduga tidak berisi sehingga pasangan keramik rawan lepas.

Di titik lain, pemasangan paving tidak presisi. Dugaan kuat pemadatan tidak dilakukan sehingga posisi pasangan paving bergeser atau tidak terkunci.

Tidak hanya itu, motif dan ukuran paving yang dipasang di akses penghubung antar bangunan berbeda, dan pemasangannya tidak presisi.

Selain itu, lapisan pelindung yang dipasang di pintu masuk AATP juga mengalami kerusakan. Beberapa titik mengelupas dan catnya mulai kusam.

Ironinya, di beberapa show room milik dinas terkait yang juga menjadi penunjang ATTP mengalami kerusakan parah. Beberapa plafonnya juga jebol.

Kerusakaan di beberapa titik ini terjadi sebelum AATP resmi dioperasionalkan atau difungsikan.

Kerusakan plafon jebol di show room milik dinas terkait yang juga menjadi penunjang Arjuno Agro Techno Park.
Kerusakan plafon jebol di show room milik dinas terkait yang juga menjadi penunjang Arjuno Agro Techno Park. (SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika)

Situasi di lapangan, megaproyek ini terkesan mangkrak dan dibiarkan.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan Sugiarto juga memberikan kritikan tajam.

Menurutnya, Pemkab Pasuruan jangan kebiasaan pembangunan fisik tanpa manajerial.

“Saya kira, AATP ini menjadi salah satu contoh lemahnya tata kelola pemerintahan, utamanya dalam hal manajerial,” kata Politisi Partai Golkar ini.

Dia mengatakan, pembangunan fisik itu mudah selama ada anggaran. Pemkab bisa saja membangun proyek dengan anggaran yang besar.

“Tapi yang saya inginkan, bagaimana bukan hanya berpikir soal mengalokasikan anggaran, tapi lebih ke pengelolaan dan penatausahaan proyek itu,” imbuhnya.

Maka, kata dia, kesimpulannya adalah Pemkab Pasuruan terkesan membangun proyek tanpa dilengkapi dengan kajian pembangunannya.

Dasar kajian pembangunan strategis daerah itu harus terpenuhi. Sehingga, ketika sebuah proyek itu sudah selesai dibangun, bisa langsung digunakan.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved