Berita Pasuruan Hari Ini

Megaproyek Arjuno Agro Techno Park di Purwosari Pasuruan Disorot, Rusak Sebelum Difungsikan

Ironisnya, di beberapa show room milik dinas terkait yang juga menjadi penunjang ATTP mengalami kerusakan parah. Beberapa plafonnya juga jebol.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Kondisi megaproyek Arjuno Agro Techno Park yang terkesan mangkrak karena banyak ditemukan kerusakan, padahal proyek bernilai puluhan miliar itu belum difungsikan 

SURYAMALANG.COM , PASURUAN  - DPRD Kabupaten Pasuruan mengkritik keras pembangunan Arjuno Agro Techno Park (AATP) yang ada di Dusun Kucur, Desa Sumberrejo, Kecamatan Purwosari.

Ada beberapa hal yang menjadi sorotan kalangan Dewan. Pertama, karena kualitas pembangunan kurang baik, dan rencana pemanfaatan belum jelas.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Ruslan meminta Pemkab Pasuruan untuk mengevaluasi betul pembangunan AATP ini ke belakang.

“Pemkab mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pembangunan AATP itu. Maka harus dievaluasi betul,” katanya, Kamis (27/6/2024).

Dari data yang didapatkan Suryamalang.com, Pemkab mengalokasikan anggaran Rp 5,2 Miliar di tahun 2022 untuk pembangunan tahap awal AATP tersebut.

Setelah itu, Pemkab mengalokasikan kembali anggaran Rp 12,7 Miliar di tahun 2023 untuk kelanjutan pembangunan wisata tersebut.

Beberapa pembangunan diantaranya adalah gedung Kantor TIC, fasilitas umum, fasilitas aksesbilitas, fasilitas rekreasi penunjang AATP.

Di tahun 2024 ini, Pemkab juga mengalokasikan anggaran Rp 6,7 Miliar untuk beberapa pembangunan wisata yang belum dioperasikan itu.

Pembangunan meliputi fasilitas mitigasi bencana alam, panggung kesenian, penataan lansekap, kebersihan wisata, dan rekreasi penunjang kegiatan wisata.

“Anggaran yang dialokasikan cukup besar, maka harus dipastikan pembangunan yang dilakukan benar, dengan kualitas yang terjaga,” paparnya.

Dia mendapat banyak laporan, beberapa pembangunan dengan anggaran tahun sebelumnya sudah mengalami kerusakan di kawasan AATP.

“Laporan yang saya terima pembangunannya amburadul. Maka, Pemkab perlu mengevaluasi ke belakang, untuk perbaikan ke depan,” terangnya.

Menurut Ruslan, Pemkab harus memperhitungkan layak atau tidak bangunan itu digunakan jika memang ternyata banyak kerusakan di sana.

“Apalagi di tahun ini ada anggaran kembali yang lumayan besar untuk pembangunan. Maka, beberapa kerusakan ini harus menjadi catatan,” imbuhnya.

Dari penelusuran di lapangan, Suryamalang.com menemukan sejumlah kerusakan di beberapa titik. Misalnya, penyangga tiang berteduh, posisinya tidak siku atau tidak presisi.

Terdapat kerusakan di beberapa titik Saluran Pembuangan Air (SPA). Misalnya plesteran yang mengelupas dan pasangan SPA yang patah.

Pemasangan keramik di dinding kamar mandi yang termasuk fasilitas umum juga diduga tidak berisi sehingga pasangan keramik rawan lepas.

Di titik lain, pemasangan paving tidak presisi. Dugaan kuat pemadatan tidak dilakukan sehingga posisi pasangan paving bergeser atau tidak terkunci.

Tidak hanya itu, motif dan ukuran paving yang dipasang di akses penghubung antar bangunan berbeda, dan pemasangannya tidak presisi.

Selain itu, lapisan pelindung yang dipasang di pintu masuk AATP juga mengalami kerusakan. Beberapa titik mengelupas dan catnya mulai kusam.

Ironinya, di beberapa show room milik dinas terkait yang juga menjadi penunjang ATTP mengalami kerusakan parah. Beberapa plafonnya juga jebol.

Kerusakaan di beberapa titik ini terjadi sebelum AATP resmi dioperasionalkan atau difungsikan.

Kerusakan plafon jebol di show room milik dinas terkait yang juga menjadi penunjang Arjuno Agro Techno Park.
Kerusakan plafon jebol di show room milik dinas terkait yang juga menjadi penunjang Arjuno Agro Techno Park. (SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika)

Situasi di lapangan, megaproyek ini terkesan mangkrak dan dibiarkan.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan Sugiarto juga memberikan kritikan tajam.

Menurutnya, Pemkab Pasuruan jangan kebiasaan pembangunan fisik tanpa manajerial.

“Saya kira, AATP ini menjadi salah satu contoh lemahnya tata kelola pemerintahan, utamanya dalam hal manajerial,” kata Politisi Partai Golkar ini.

Dia mengatakan, pembangunan fisik itu mudah selama ada anggaran. Pemkab bisa saja membangun proyek dengan anggaran yang besar.

“Tapi yang saya inginkan, bagaimana bukan hanya berpikir soal mengalokasikan anggaran, tapi lebih ke pengelolaan dan penatausahaan proyek itu,” imbuhnya.

Maka, kata dia, kesimpulannya adalah Pemkab Pasuruan terkesan membangun proyek tanpa dilengkapi dengan kajian pembangunannya.

Dasar kajian pembangunan strategis daerah itu harus terpenuhi. Sehingga, ketika sebuah proyek itu sudah selesai dibangun, bisa langsung digunakan.

“Bukan hanya AATP, ada beberapa aset Pemkab yang tidak difungsikan di beberapa titik. Maka, buat apa dibangun tapi tidak difungsikan,” tegasnya

“Ini harus menjadi bahan evaluasi bersama agar rencana pembangunan proyek ke depan bisa dilengkapi dengan kajian - kajiannya,” imbuhnya.

Sugiarto meyakini, pembangunan sebuah proyek itu pasti dilandasi dengan beberapa alasan, dan utamanya adalah membawa manfaat atas pembangunan proyek itu.

“Kalau dibangun terus tidak ada manfaatnya ya percuma. Ini semacam membuang uang tapi masyarakat tidak bisa menikmatinya,” paparnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan Agus Hari Wibawa mengaku akan menerima semua kritikan serta masukan terkait dengan pembangunan AATP ini.

Dia meyakini, maksud dan tujuan masukan serta kritikan ini untuk kebaikan pembangunan di Kabupaten Pasuruan agar lebih baik dan tertata ke depan.

Artinya, beberapa catatan yang disampaikan ini akan menjadi perhatian agar menjadi prioritas untuk segera dilakukan perbaikan.

“Saya terima masukan dan kritik membangun ini. Tentu, saya sebagai pejabat baru di Dinas Pariwisata akan memperhatikan betul masukan dan kritikan ini,” urainya.

Agus memastikan, pembangunan AATP di zamannya ini akan diawasi betul agar tidak terjadi kerusakan seperti dengan pembangunan di tahun 2023.

“Kami akan buat semacam tim monev yang bertugas mengawasi pelaksanaan pekerjaan di tahun 2024 agar prosesnya berjalan baik dan benar,” tutupnya

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved