Kampus Malang Raya
Solidaritas dan Sikap Akademisi Malang atas Pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Unair
Dekan FK Unair Prof Budi Santoso memberikan pernyataannya yang menolak program pemerintah yang akan mendatangkan dokter asing di Indonesia.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG - Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) menyesalkan pemberhentian dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya oleh Rektor Unair.
Hal ini setelah dekan FK Unair Prof Budi Santoso memberikan pernyataannya yang menolak program pemerintah yang akan mendatangkan dokter asing di Indonesia.
AIPKI memberikan pernyataan sikap menyesalkan pemberhentian Dekan FK Unair. "Mencermati pemberhentian secara tiba-tiba Dekan FK UNAIR (yang juga adalah Ketua AIPKI), maka kami, dekan-dekan FK seluruh Indonesia, yang bernaung di bawah PP AIPKI menyatakan sikap," jelas Sekretaris Umum AIPKI Dr dr Wisnu Barlianto MSi Med SpA (K), Jumat (5/7/2024). Dr Wisnu adalan Dekan FK Universitas Brawijaya (UB).
Berikut sikap yang diberikan, yaitu penghargaan terhadap kebebasan akademik dan nenyesalkan keputusan pemberhentian Dekan FK UNAIR yang juga menjabat sebagai Ketua AIPKI secara tiba-tiba oleh rektor.
"Keputusan ini kami pandang sebagai bentuk tidak menghargai kebebasan akademik yang seharusnya dijunjung tinggi di lingkungan pendidikan tinggi," katanya.
Dikatakan, pemberhentian mendadak ini tidak hanya berdampak negatif terhadap individu yang bersangkutan, tetapi juga mengganggu kestabilan kelembagaan dan proses akademik di Fakultas Kedokteran Unair.
"Kami menyerukan agar setiap keputusan strategis yang menyangkut pemimpin akademik mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas dan melibatkan proses yang transparan dan partisipatif," jelasnya.
Maka perlu perlindungan terhadap integritas akademik karena menjadi salah satu pilar utama yang harus dijaga oleh setiap institusi pendidikan tinggi.
"Kami menegaskan bahwa pemberhentian yang tidak melalui proses yang jelas dan adil berpotensi merusak kepercayaan komunitas akademik dan publik terhadap institusi pendidikan tersebut," kata Dekan FK UB ini.
Karena itu organisasi ini mengingatkan bahwa posisi pimpinan akademik seperti dekan memerlukan
penanganan yang profesional dan etis. Tindakan pemberhentian secara tiba-tiba mencerminkan kurangnya komitmen terhadap nilai-nilai profesionalisme dan etika dalam manajemen akademik. Pihaknya mendesak agar keputusan ini ditinjau kembali dengan mengedepankan dialog yang konstruktif dan berdasarkan prinsip keadilan.
Sebagai Ketua AIPKI, Dekan FK Unair memiliki tanggung jawab besar dalam memajukan pendidikan kedokteran di Indonesia.
"Kami menyatakan dukungan kami kepada beliau dan berharap agar keputusan ini tidak menghalangi upaya bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan kedokteran di tanah air," jelasnya.
Organisasi mendesak rektorat Unair untuk mempertimbangkan ulang keputusan ini demi kepentingan bersama.
"Kami berharap pernyataan sikap ini dapat menjadi perhatian bagi semua pihak terkait dan mendorong terciptanya iklim akademik yang lebih baik dan berkeadilan," pungkasnya.
Marissa Haque Ingin Sekelas dengan Anaknya di S3 UIN Malang Tahun Depan |
![]() |
---|
Pertama Kali, PBAK UIN Malang Diadakan di Dua Kampus, Ada 11 Maba Internasional |
![]() |
---|
1018 Ide dari Mahasiswa Baru Fakultas Teknologi Pertanian UB Malang |
![]() |
---|
Polisi Jangan Ambil Kewenangan Instansi Lain, Rekomendasi Para Akademisi UB Malang |
![]() |
---|
Kafe Pustaka di Kampus UM Tutup setelah 9 Tahun Eksis, Pernah Buatkan Kursi Khusus Jomblo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.