Kampus Malang Raya

Direktur Sido Muncul Berbagi Ilmu dalam Seminar Smart Green Technology di Malang

Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat berbagi ilmu di seminar nasional yang diadakan Universitas Ma Chung Malang.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
umc
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat berbagi ilmu di seminar nasional yang diadakan Universitas Ma Chung Malang, Rabu (24/7/2024) yang mengangkat tema "Sustainability through Smart Green Technology".  

SURYAMALANG.COM, MALANG - Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, berbagi ilmu di seminar yang digelar kampus Universitas Ma Chung Malang, Rabu (24/7/2024).

Tema seminar adalah "Sustainability through Smart Green Technology".

Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan dies natalis ke-17 dan berkolaborasi dengan Universitas Ciputra, Universitas Islam Malang, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Sanata Dharma Jogjakarta sebagai co-host. 

Lewat seminar, ada lebih dari 250 makalah dengan partisipasi lebih dari 500 peserta dari akademisi, praktisi dan mahasiswa. Selain Irwan Hidayat juga hadir narasumber lain Prof Dr med Ito Puruhito MD FICS FAMM, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Ia adalah mantan Rektor Universitas Airlangga periode 2001-2006. Keduanya berbagi wawasan dan pengalaman dalam mengembangkan teknologi hijau yang berkelanjutan.


Irwan bercerita bahwa pada 1969 hingga 1984 masuk di bidang marketing. "Sido Muncul jalan di tempat. Suatu hari saya terinspirasi pada dua bidang yaitu farmasi dan kedokteran," jelasnya. Dalam farmasi, nilai yang dipegang adalah harus aman, rasional dan jujur. "Karena saya tidak bersekolah di itu, maka saya tiru dan amati. Dimana produk Sido Muncul harus bisa dijelaskan secara farmasi," kata dia. Maka pada 2002, pihaknya melakukan uji toksisitas di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dan lulus.


Lalu juga produk lainnya. Sedang untuk uji khasiat bekerjasama dengan Undip Semarang. Dimana produknya uji klinis fase 1. Alasan hanya ke uji klinis fase 1 karena produknya ramuan. Uji toksisitas untuk menentukan dosis karena ada bahan jamu yang berbahaya. Perusahaan ini dikenal dengan komitmennya dalam mengembangkan produk-produk herbal yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tetapi juga ramah lingkungan. 


Selain itu perusahaan menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan melalui berbagai inisiatif seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang efektif, dan program CSR yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat. "Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, dan kami berusaha untuk memberikan kontribusi nyata melalui inovasi dan teknologi hijau," katanya. 


Sedang Ito Puruhito membahas bagaimana teknologi hijau dapat diterapkan dalam bidang kedokteran untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia menekankan pentingnya penerapan teknologi hijau dalam pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan. 


Dimana teknologi hijau dalam pelayanan kesehatan tidak hanya meningkatkan kualitas perawatan pasien tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Ini adalah langkah penting dan krusial menuju sistem kesehatan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. 


Dr Yurida Ekawati, Ketua Panitia Seminar Nasional 2024 menjelaskan jika tema yang diangkat terinspirasi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2020-2024 yang menekankan pengembangan teknologi hijau untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. 


Dimana dinamika Revolusi Industri 4.0 menghubungkan industri fisik dengan teknologi digital melalui lima pilar teknologi: Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing, dan Additive Manufacturing. Dampak perubahan ini tidak hanya bermanfaat bagi dunia teknologi dan efisiensi dalam dunia industri, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara umum. 


Rektor Universitas Ma Chung Prof Dr Ir Stefanus Yufra M Taneo MS membuka kegiatan semnas itu. Ia menyatakan apa yang disampaikan di seminar itu bisa menjadi bahan renungan untuk keberlanjutan hidup dan sangat relevan dengan Ma Chung di usia 17 tahun. Dimana PTS ini akan memberikan kontribusinya pada pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. "Semnas ini juga bisa menggali pengalaman dan relasi," tandasnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved