Berita Viral

Fakta Sebenarnya Guru Digaji Rp 250 Ribu Per Bulan Viral, Kepala Sekolah Curhat Kondisi di Lapangan

Fakta sebenarnya guru digaji Rp 250 ribu per bulan yang viral di media sosial. Kepala sekolah curhat kondisi di lapangan terkait pemberian gaji.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
TikTok
Fakta Sebenarnya Guru Digaji Rp 250 Ribu Per Bulan Viral, Kepala Sekolah Curhat Kondisi di Lapangan 

Pemerintah Provinsi NTT, lanjut dia, tidak tinggal diam terkait keluhan para guru honorer soal gaji yang tak layak.

Dia mengatakan, pemerintah terus mengalokasikan anggaran untuk mendukung guru-guru honor berupa tambahan penghasilan Rp 400.000 setiap bulan.

"Ini sudah tahun ke enam. Tambahan penghasilan per bulan Rp 400.000 diberikan kepada guru honor yang upahnya di bawah UMR provinsi NTT. Sekarang teman-teman masih melakukan verifikasi dan validasi untuk proses pembayaran tambahan penghasilan," ungkap dia.

Selain itu, pemerintah juga membuka ruang dan kesempatan bagi guru-guru honorer untuk mengikuti tes formasi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dia memerinci, pada tahun 2021 pemerintah membuka 8.000 lebih formasi guru PPPK tapi yang lulus 3.000 lebih. Kemudian, pada tahun 2023 ada tambahan 1.443 guru ASN PPPK.

Selanjutnya, pada tahun 2024 Penjabat Gubernur NTT sudah mengajukan tambahan ke Pemerintah Pusat sebanyak 5.300 formasi ASN PPPK.

"Karena itu saya mengajak teman teman honorer untuk mempersiapkan diri dengan baik. Belajar, agar nanti lulus menjadi guru ASN PPPK, sehingga penghasilannya lebih baik," ujar dia.

Ambrosius juga mengingatkan para kepala sekolah SMA dan SMK di NTT, yang mempekerjakan guru-guru honorer supaya  memberi perhatian agar mereka bisa lolos seleksi PPPK.  Lebih lanjut, Ambrosius mengingatkan agar para guru menggunakan media sosial untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya. 

"Begitu juga kalau ingin menyampaikan sesuatu di media sosial, sampaikan potensimu. Tidak usah menyampaikan tentang orang lain atau lembaga lain," ujar Ambrosius.

Meski begitu, Ambrosius mengaku tidak marah dengan unggahan guru SMK Negeri 6 Ende. Pasalnya, hal itu memang kondisi sesungguhnya yang dialami guru honorer di sekolah tersebut.

"Sekali lagi saya mengimbau kepada teman teman guru, agar jika menggunakan media sosial, dengan kembangkan potensi supaya mengajar lebih baik. Dengan cara itulah kita mengabdi kepada bangsa ini. Untuk menjadikan sekolah-sekolah kita menjadi sekolah yang berkualitas untuk nanti menyongsong NTT cerdas dan berbudaya,"kata dia.

=

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved