Berita Viral

Nasib Siswa Korban Squat Jump 100 Kali Juga Kerja Angkut Pakan Ternak, Ombudsman: Fisik Pasti Ngaruh

Nasib siswa korban squat jump 100 kali juga kerja angkut pakan ternak, tulang punggung keluarga, ombudsman: fisik pasti ngaruh.

Tribun-Medan.com/Indra Gunawan/Youtube TribunnewsBogor.com
Siswa korban squat jump 100 kali juga kerja angkut pakan ternak, tulang punggung keluarga, ombudsman: fisik pasti ngaruh. 

"Dari teman korban. Karena tidak mengerjakan tugas menulis dan menghafal, dan si murid belum menghafal, dari pada menghafal, ada kawannya yang minta squat jump saja. Saya bilang bisa," papar SW.

RSS setuju hukuman tersebut karena tidak sanggup menghafal.

"Squat jump diikuti oleh RSS, daripada menghafal, saya quat jump saja buk. Dari pada dihukum-hukum lagi," lanjutnya.

Salah satu siswa sempat bertanya berapa squat jump yang harus dilakukan dan SW menjawab 100 kali.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, para siswa pernah mendapat hukuman serupa dengan syarat diberi jeda istirahat.

Setelah mendapat kabar kematian siswanya, SW mengaku mendapat teror melalui nomor WhatsApp tak dikenal.

SW juga dilarang masuk ke rumah korban saat takziah.

"Syok karena satu sisi murid lain melabelkan guru penyebab meninggal. Lalu diteror WA orang tidak dikenal. Banyak yang WA saya pembunuh, harus tanggungjawab," imbuh SW.

Baca juga: Kronologi Begal Wanita Curi Mobil Taksi Online di Manyar Surabaya Jerat Leher Sopir, Ditangkap Warga

Menurut Kapolresta Deli Serdang, Kombes Raphael Sandhy, SW memberi hukuman squat jump 100 kali kepada 6 siswa termasuk RSS. 

"Dari keterangan yang kita dapatkan dan hasil penyelidikan kami ada 6 orang yang dilakukan hal yang sama pada saat itu, 100 kali," tutur Raphael Sandhy melansir TribunMedan.com.

Dari 6 siswa yang dihukum, hanya RSS yang dirawat, sedangkan siswa lainnya masih bisa sekolah.

"Sampai saat ini dalam keadaan sehat (5 siswa lain)," imbuh Raphael Sandhy.

Pihaknya akan memeriksa saksi ahli-ahli kesehatan serta ahli olahraga untuk mengungkap dampak hukuman squat jump ke siswa SMP.

"Jadi memang sanksi yang dilakukan ini masih kita proses penyelidikan apakah ini kelalaian atau wajar dilakukan," tandas Raphael Sandhy.

Korban diketahui diberi hukuman lantaran tidak mengerjakan tugas menghafal Al-kitab.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved