Innova Picu Kecelakaan Maut di Surabaya

Anak Korban Pasutri Tewas Kecelakaan Maut Innova Tolak Tawaran Damai Rp 30 Juta, Meski Butuh Biaya

Meski kini bingung biayai hidup dan sekolah dua adiknya dan masih ada Tunggakan uang kuliah, anak korban Innova Maut tolak ajakan damai Rp 30 juta

Penulis: faiq nuraini | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Faiq Nuraini
Putra Pasutri Sugiyono-Sri Ariani, Rino Insyafi Putra saat memberikan keterangan kepada Tribunnetwork, Selasa (5/11/2024) 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Keluarga korban Pasutri tewas dalam kecelakaan maut dihantam mobil Toyota Innova di Kedungdoro, Surabaya, menolak upaya damai .

Keluarga korban mengaku sempat ditawari damai.

Saat ditemui di rumahnya di Kapasmadya Surabaya, putra sulung Pasutri naas itu, Rino Insyafi Putra menuturkan dua kali pihak pelaku penabrakan mendatangi rumahnya.

"Saya ditawari uang damai Rp 30 juta. Saya tolak," tegas Rino, Selasa (5/11/2024).

Pihak keluarga pelaku di rombongan Innova dari Sumenep, Madura, itu mendatangi rumah duka.

Malam usai peristiwa maut tersebut, ada keluarga yang mengaku dari Sumenep datang ke rumah duka.

Saat itu, Rino sebagai anak tertua yang menemui keluarga pelaku mengaku ditawari untuk berdamai.

Namun Rino yang sudah kehilangan ayah sekaligus ibunya itu menolak.

Ia menilai biarlah itu peristiwa maut itu  urusan polisi.

Sehari berikutnya, ada orang yang diduga utusan keluarga Sumenep kembali mendatangi rumah duka.

Namun kembali ditolak karena ada indikasi untuk melanjutkan pembicaraan damai.

"Katanya mau memberi santunan. Tapi kami masih berduka," kata Rino.

Kini Rino harus memikirkan dua adiknya yang masih duduk di bangku SMP.

Kedua adiknya, masing-masing  kelas tiga dan satu SMP.

Mereka dibesarkan dari keluarga sederhana.

Orang tua mereka hanya penunggu warung milik orang.

Rino yang sudah semester akhir juga tak malu menjadi kurir atau pengantar katering.

Dia juga punya tanggungan biaya kuliah.

Saat mendengar cerita ini, wakil wali kota Surabaya nonaktif Armuji atau Cak Ji akan mengupayakan keringanan biaya kuliah Rino.

Selasa siang kemarin, Cak Ji pun langsung mengajak Rino ke kampusnya di ITATS Surabaya.

Cak Ji yang juga alumni kampus yang sama berharap ada kebijakan meringankan tunggakan kuliah Rino sebesar Rp 15 juta.

"Kami akan pikirkan keringanan tanggungan Rino. Yang penting Rino tuntaskan pendidikan dulu. Kami akan upayakan mencari beasiswa untuk Rino," kata Ketua Yayasan Pendidikan Teknik Surabaya (YPTS) ITATS, Abdul Zikri.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved