Berita Malang Hari Ini
Mahasiswa Diajak Memberikan Hak Suara di Pemilu, Pilih Pemimpin Daerah dengan Lihat Rekam Jejaknya
Mahasiswa harus memanfaatkan masa libur nasional saat pemilu nanti pada 27 November 2024 untuk memberikan suaranya di daerahnya.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG -Mahasiswa diajak memberikan hak suaranya dalam pemilu atau bisa juga melibatkan diri dalam kegiatan pemilu seperti jadi petugas KPPS atau lainnya sebagai partisipasi.
"Pemilu itu sebuah gerbang masuk untuk sebuah daerah/negara terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Baik dan tidaknya dari hasil pemilu," kata Andyka Muttaqin SAP MPA, dosen Administrasi Publik FIA Universitas Brawijaya yang jadi moderator kegiatan KPU Jatim Goes to Campus, Rabu (6/11/2024).
Maka mahasiswa harus memanfaatkan masa libur nasional saat pemilu nanti pada 27 November 2024 untuk memberikan suaranya di daerahnya.
Di UB, sebanyak 40 persen mahasiswanya dari Jabodetabek. Maka mereka tidak bisa memberikan hak suaranya dalam Pilkada Jawa Timur dan Malang Raya.
"Maka kalau ingin memberi perbaikan pada daerahnya, mahasiswa harus pulang dan nyoblos," tambah Andyka dalam event itu mengangkat tema "Suara Mahasiswa, Suara Masa Depan".
Marlina SP MSi, komisioner KPU Kota Batu menambahkan untuk warga/mahasiswa yang berasal dari luar Provinsi Jawa Timur tidak bisa melakukan pindah pilih karena Pilkada ini untuk pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur.
"Bagi yang di luar Provinsi Jawa Timur memang harus pulang ke wilayahnya," kata dia.
Jadi pindah pilih di Jawa Timur hanya untuk warga yang berasal dari kota/kabupaten di Jawa Timur. Itupun harus ada syaratnya.
Antara lain harus rawat inap, tugas belajar, bencana alam dan pindah domisili.
Ini bisa dilakukan sampai H-4.
"Kami harap tidak menggunakan golput. Ada dan tiada yang memilih, pemilu tetap berjalan. Jadi berilah suara untuk yang di wilayah Jatim atau wilayah lainnya," ujar Komisioner KPU Kota Batu ini. Apalagi dalam pemilu 14 Februari 2024 lalu, tingkat partisipasi warga sangat tinggi.
Di Kota Batu, tingkat partisipasi dalam pemilu mencapai lebih dari 83 persen.
Sedang secara nasional, partisipasi lebih dari 89 persen. Maka hal itu jadi acuan untuk pemilu pada 27 November 2024 nanti.
Hamdan Akbar Safara SAP MAP, Komisioner Bawaslu Kota Malang menyatakan masyarakat diberi keleluasaan memilih langsung adalah sebagai kedewasaan elektoral. Dimana pemilu sebagai gerbang awalnya.
"Proses yang dijadwalkan KPU adalah menentukan siapa yang berkuasa," kata alumnus FIA UB ini.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.