Berita Malang Hari Ini

Menguji Adrenalin di Lereng Gunung Semeru, Perjalanan Trabas Trail yang Penuh Tantangan

Menguji Adrenalin di Lereng Gunung Semeru, Perjalanan Trabas Trail yang Penuh Tantangan, Tapi Sungguh Seru

IST
Para bikers saat melintasi aliran sungai di daerah Poncokusumo Kabupaten Malang dalam kegiatan CRF Day X-Pedition East Java Trabas Lereng Semeru, Sabtu (16/11/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa tak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga tantangan bagi para penggemar motor trail.

Gunung yang memiliki ketinggian 3676 mdpl itu juga memiliki banyak rute menantang bagi para bikers.

Tepatnya bagi mereka yang suka trabas, atau melintasi perjalanan di tengah hutan dengan menggunakan motor trail.

Kegiatan trabas ke lereng Gunung Semeru pun digelar oleh PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) distributor sepeda motor Honda wilayah Jatim dan NTT dengan tema “Healing Brotherhood” pada Sabtu (16/11/2024).

Melanjutkan penjelajahan sebelumnya, kegiatan ini bertajuk CRF Day X-Pedition East Java.

Sekitar 100 bikers trail Honda menikmati sensasi berpetualang bareng Honda CRF150L ke lereng Semeru yang berada di daerah Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Para riders ini meliputi sejumlah komunitas motor trail, konsumen Honda CRF, karyawan dari MPM Honda Jatim, DBL dan awak media.

Medan yang cukup terjal, jalanan berpasir, dan aliran sungai deras menjadi lintasan yang harus dilalui oleh para riders.

Kegiatan ini cukup menguji ketahanan fisik dan mental bagi setiap riders.

Rute Perjalanan

Perjalanan dimulai dari Honda Kartika Sari Motor yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Malang.

Dengan suhu pagi yang masih sejuk, rute yang harus dilalui sudah terlihat penuh tantangan sejak awal.

Para bikers melewati medan yang cukup menantang di Gunung Buring yang menuju ke Gunung Ronggo.

Jalanan tanah dan berbukit-bukit menguji kemampuan motor trail dalam mengatasi medan terjal.

Menuju Gunung Ronggo, para bikers harus melalui jalan setapak dengan tanjakan yang cukup curam.

Kondisi menciptakan kesulitan tambahan, sembari menikmati ladang perkebunan warga.

"Akhirnya sampai puncak, keren di sini pemandangannya," kata Agus satu di antara bikers yang mengikuti kegiatan ini.

Setelah dari puncak, jalan turun yang cukup terjal menjadi tantangan yang harus dihadapi para bikers.

Kondisi tanah yang cukup gembur, membuat roda motor sedikit selip.

Memaksa para pengendara untuk berhati-hati saat mengatur gas dengan timing yang tepat.

Sesampainya di daerah Tajinan, jalur petani menuju sawah menjadi lintasan yang harus dilalui peserta.

Kondisi jalanan yang berdebu, menjadi pemacu semangat para peserta untuk terus melaju menaklukkan rintangan dihadapannya.

Jalur yang lebih ekstrim pun ketika perjalanan memasuki Kecamatan Wajak dan Poncokusumo.

Setelah melewati perkampungan desa, para bikers harus melewati kawasan ladang warga dengan jalan bebatuan dan berpasir.

Butuh teknik dan konsentrasi lebih, ketika para peserta melewati jalanan yang tertutup oleh rimbunnya pepohonan.

Tak hanya turunan yang harus menguras stamina peserta, namun tanjakan yang cukup curam juga menjadi rintangan yang harus dilalui.

Hingga akhirnya, para peserta sampai di aliran sungai yang penuh dengan bebatuan terjal.

Melewati Derasnya Aliran Sungai

Di tengah kondisi fisik dan stamina yang mulai terkuras, para bikers harus melintasi aliran sungai yang dipenuhi bebatuan terjal.

Di medan ini, peserta dituntut untuk meningkatkan konsentrasi dan harus tepat saat memilih jalan.

Kondisi ini memaksa para rider untuk lebih teliti saat memilih jalur sebelum melanjutkan perjalanan.

Tak jarang, ada peserta yang kelelahan sehingga harus beristirahat sejenak di pinggir sungai.

Melintasi sungai bukanlah hal yang mudah.

Adanya bebatuan menambah tingkat kesulitan karena harus menjaga keseimbangan motor agar tidak terjatuh.

Kondisi ini membuat kecepatan harus diturunkan agar bisa melewati rintangan ini dengan aman.

Bahkan ada beberapa jalur yang cukup ekstrim, sehingga membutuhkan bantuan satu sampai dua orang untuk dapat melintasinya.

Namun, sulitnya Medan ini terbayarkan dengan keindahan sungai yang berada di daerah Poncokusumo itu.

Sungai ini diapit oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi.

Ketinggian tebing hampir mencapai 30 meter dengan diselimuti oleh vegetasi dan tumbuhan liar.

Para bikers ini melintas di tengah lembah yang ada di kaki gunung Semeru.

"Jalurnya cukup ekstrim, mantap sekali," kata Firman yang juga peserta dalam kegiatan ini.

Sampai di Titik Poin Desa Kampung Enam Wajak

Setelah melewati medan yang cukup terjal, akhirnya para peserta melewati jalanan tanah berpasir.

Lebatnya hutan pinus menjadi pemandangan yang cukup menakjubkan bagi para riders.

Kabut tipis mulai menyelimuti hutan pinus, di tengah guyuran hujan deras yang mulai turun.

Tak terasa, para peserta sudah sampai di titik poin yang berada di Desa Kampung Enam Wajak.

Desa ini memiliki hutan pinus yang masih rapat dan menjadi wahana wisata di kaki gunung Semeru.

Keindahan alam yang menakjubkan menjadi hadiah bagi para riders setelah menaklukkan jalur ini. 

Hanya saja, kami tidak dapat melihat puncak Gunung Semeru, karena cuaca sedang diguyur hujan.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan beristirahat di sebuah warung, sembari menikmati makan sore di tengah hutan pinus.

Para peserta pun beristirahat, sembari menikmati hiburan musik yang telah disiapkan oleh MPM Honda Jatim.

Di sana, MPM Honda Jatim juga memberikan bantuan kepada Lembaga Pendidikan Al Qur'an Hidayatullah Patok Picis Wajak.

"Kami bersyukur, bantuan ini cukup bermanfaat bagi anak yatim di lembaga pendidikan kami," kata Mas Adi, pengurus dari Lembaga Pendidikan Al Qur'an Hidayatullah Patok Picis Wajak.

Kembali Trabas dan Pulang ke Malang

Setelah melakukan kegiatan di Desa Kampung Enam Wajak, para peserta terbagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama melanjutkan trabas, sedangkan kelompok kedua kembali ke Malang dengan melewati jalanan aspal.

Menurut Marketing Communication & Development Division Head MPM Honda Jatim Suhari, kegiatan seperti ini cukup ditunggu-tunggu oleh para bikers.

Selain untuk menguji andrenalin juga untuk bersilaturahmi antar sesama bikers.

"CRF Day X-Pedition East Java seri menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar off-road untuk mengakhiri tahun dengan pencapaian luar biasa."

"Kegiatan ini tak hanya soal tantangan fisik, tetapi juga tentang kebersamaan dan kontribusi positif bagi lingkungan," katanya.

Suhari juga menyampaikan, kalau Trabas ke Lereng Semeru ini sebagai bentuk pemanasan untuk kegiatan serupa di tahun 2025 mendatang.

Nantinya akan ada lagi kegiatan serupa yang akan dilakukan bagi para komunitas bikers dan konsumen Honda.

"Kemungkinan pada 2025 mendatang akan kami adakan lagi event Trabas seperti ini," tandasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved