Viral Pembacokan di Sampang

POLDA JATIM Beber Kronologi Lengkap Carok di Ketapang Sampang Madura, Pelaku 3 Orang Bukan 5 Orang

Polda Jatim membeberkan kronologi lengkap peristiwa carok di Ketapang Sampang Madura setelah menangkap tiga pelaku dua hari lalu.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/LUHUR PAMBUDI
Polda Jatim menangkap tiga pelaku carok di Ketapang Sampang Madura, Kamis (21/11/2024). Polda Jatim membeberkan kronologi lengkap. 

Farman menerangkan, kejadian berawal dari kunjungan salah satu figur dari kubu Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Slamet-Mahfudz, yakni Slamet Junaidi ke salah satu tokoh masyarakat di desa tersebut.

Figur Kubu Paslon Cabup Slamet Junaidi bersama beberapa anggota tim dan pendukungnya bermaksud datang bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Babussalam untuk bertemu salah satu pengasuhnya, yakni Kiai Mualif.

Karena adanya kunjungan salah satu Figur Paslon Cabup Sampang itu, Kiai Mualif meminta Saksi Asrofi, salah satu santrinya untuk mengumpulkan jamaah zikir guna menyambut kedatangan figur Paslon Cabup Slamet Junaidi

Kedatangan kubu figur Paslon Cabup Slamet Junaidi yang dianggap mendadak itu, akhirnya diketahui oleh tokoh masyarakat lain yang bermukim di desa tersebut, yakni Kiai Hamduddin.

Karena, rombongan kubu figur Paslon Cabup Slamet Junaidi menuju padepokan Kiai Mualif itu, kebetulan melintasi depan rumah, Kiai Hamduddin.

Ternyata, kedatangan yang mendadak dari Kubu Paslon Cabup Slamet Junaidi itu, menimbulkan ketidaksenangan bagi Kiai Hamdudin.

Selain, sosok Kiai Mualif cuma sebatas menantu keponakan Kiai Hamduddin, yang tentunya secara usia lebih muda.

Kiai Hamduddin juga menganggap, kunjungan figur Kubu Cabup Slamet Junaidi ke padepokan itu, dianggap 'melangkahi' karena tanpa izin dari Kiai Hamduddin yang lebih tua.

Karena hal tersebut, kubu massa Kiai Hamduddin melakukan blokade akses jalan yang akan dilewati rombongan kendaraan Kubu Figur Paslon Cabup Slamet Junaidi, menggunakan mobil Kijang LGX dan beberapa potongan kayu.

Tak pelak, upaya tersebut malah memicu percekcokan antara kubu massa Kiai Mualif yang terdiri dari Jimmy Sugito, Muadi, Mat Yasid, dan Abdussalam, melawan Kubu massa Kiai Hamduddin.

Bahkan sempat terlontar perkataan dari Saksi Muadi dengan kalimat berbahasa Madura; Mon Acarok Gih degik yeh. Artinya, kalau mau carok nanti saja.

Kendati begitu, pihak kubu figur Paslon Cabup Slamet Junaidi memilih mencari akses jalan lain, meskipun memutar.

Siasat tersebut, dilakukan oleh kubu Paslon Cabup Slamet Junaidi karena melihat adanya massa mulai bergerak dari arah kediaman Kiai Hamduddin menuju ke arah kendaraan rombongannya yang sedang berhenti.

Sesaat rombongan Kubu Figur Paslon Cabup Slamet Junaidi meninggalkan lokasi tersebut melalui jalur jalan lain.

Ternyata terjadi percekcokan lanjutan antara Saksi Asrofi dari kubu Kiai Mualif dengan Kiai Hamduddin.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved