Viral Pembacokan di Sampang

POLDA JATIM Beber Kronologi Lengkap Carok di Ketapang Sampang Madura, Pelaku 3 Orang Bukan 5 Orang

Polda Jatim membeberkan kronologi lengkap peristiwa carok di Ketapang Sampang Madura setelah menangkap tiga pelaku dua hari lalu.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/LUHUR PAMBUDI
Polda Jatim menangkap tiga pelaku carok di Ketapang Sampang Madura, Kamis (21/11/2024). Polda Jatim membeberkan kronologi lengkap. 

Kubu Kiai Hamduddin merasa tersinggung atas perbuatan Saksi Asrofi yang tetap mengumpulkan para santri untuk melaksanakan zikir bersama, tanpa izin figur kiai yang lebih sepuh, Kiai Hamdudin.

Sempat terlontar percakapan diantara keduanya yang menandai adanya perseteruan.

Kiai Hamduddin berkata, "kurang ajar, di sini kamu cuma pendatang kok mendatangkan orang. Kurang ajar."

Lalu dijawab saksi Asrofi, "Kurang ajarnya seperti apa? Wong di sini cuma mampir. Salahnya di mana? Masak mau ditolak kan tidak enak."

Ternyata, jawaban dari Saksi Asrofi itu jalan dibantah lagi oleh Kiai Hamduddin. "Diam kamu! Nanti tak tempeleng kamu."

Lalu, lanjut Farman, Saksi Asrofi kembali membantah perkataan Kiai Hamduddin itu, "coba kalau berani nempeleng."

"Dari keterangannya kami dapat karena kan di awal itu sudah ada bahasa yang tadi saya sampaikan itu bahwa; kalau mau carok nanti saja dulu. Dan itu dianggap sebagai tantangan. Nah itu yang dianggap sebagai pemicu juga," terang Farman.

Nah, percekcokan dan adul mulut antara Saksi Asrofi dengan Kiai Hamduddin, akhirnya dilerai oleh salah satu pengasuh padepokan yang lain, yakni Kiai Muhtar.

Kiai Muhtar dibantu Korban Jimmy Sugito Putra berusaha menarik tubuh Saksi Asrofi agar tidak terjadi perkelahian atau kontak fisik.

Bahkan, Korban Jimmy Sugito berusaha melindung Saksi Asrofi dari kejaran massa yang marah akibat percekcokan dan adu mulut dengan Kiai Hamdudin.

Di tengah kemelut tersebut, mendadak berhembus isu yang tak terverifikasi kebenarannya.

Isinya, telah terjadi pemukulan terhadap Kiai Hamdudin, sehingga isu hoaks tersebut membuat massa sekonyong-konyong marah dan mulai menyerang Jimmy Sugito.

Tak pelak, lanjut Farman, pecahlah peristiwa pembacokan secara beramai-ramai terhadap Jimmy Sugito Putra.

Akibatnya, Jimmy Sugito mengalami luka parah hingga dibawa ke RSUD Ketapang. Namun, nyawanya tidak tertolong.

"Kejadian pemukulan itu sendiri tidak ada, hanya saja kelompok ini itu terpisah, sehingga tidak mengetahui secara pasti isu tersebut. Tapi pada saat mereka merapat mendekati Kiai Hamduddin ada omongan-omongan mulut itu seolah-olah ada pemukulan terhadap Kiai Hamduddin makanya mereka spontan bereaksi melakukan pengejaran terhadap kelompok Jimmy korban," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved