Breaking News

Polisi Tembak Polisi soal Tambang Ilegal

Permintaan Ibu korban Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Harus Dihukum Mati Tak Ada Wajah Penyesalan

Permintaan ibu korban Kompol Anumerta Ryanto Ulil kasus polisi tembak polisi, AKP Dadang harus dihukum mati tak ada wajah penyesalan.

Youtube iNews via TribunSumsel.com/Tribunnews.com
Christina Yun Abubakar (kanan) ibu korban Kompol Anumerta Ryanto Ulil kasus polisi tembak polisi, AKP Dadang (kiri) harus dihukum mati tak ada wajah penyesalan. 

"Di awali di Mapolres Solok Selatan. Kasat Reskrim mau keluar ambil hp, setelah saya lihat rumah kasat almarhum dengan Kabag Ops berdampingan" jelas Arief ditemui di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Senin (25/11/2024).

"Jadi dengan tindakan hukum yang dilakukan oleh kasat dia (tersangka) tak nyaman, mendatangi, diajak ngomong" lanjutnya melansir TribunPadang.com.

"Begitu (korban) ambil hp keluar dari ruangan, di situ di eksekusi dari jarak dekat, peluru nembus kepala, nembus ke mobil, ke tembok" ungkap Arief.

"Dan itu (peluru) sudah dikumpulkan semua saat olah TKP tim INAFIS," terangnya. 

Baca juga: Identitas Polisi yang Tembak 3 Pelajar Semarang 1 Tewas Terungkap, 2 Korban Selamat Memprihatinkan

Arief menjelaskan, tersangka AKP Dadang Iskandar diduga juga berniat menembak Kapolres Solok Selatan dari jarak dekat.

Namun, hingga saat ini belum terungkap motif tersangka AKP Dadang Iskandar berniat menembak Kapolres Solok Selatan.

Kompolnas menemukan bekas tembakan di rumah dinas Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti usai mengecek TKP kasus polisi tembak polisi di Mapolres Solok Selatan.

"Saya jalan kaki, begitu dari lokasi penembakan agak turun dikit masih di lokasi Mapolres, beberapa meter turun ke bawah ke kiri, di depan itu rumah dinasnya Kasat almarhum sama Kabag Ops, saya ke kiri di sini ada rumah Kapolres," jelas Arief.

Menurut Arief di rumah dinas Kapolres Solok Selatan didapati bekas peluru. Ada di kaca depan, jendela kamar, hingga tempat tidur.

"Yang ada bekas itu kaca depan, itu tembus sampai ke kursi tamu, lalu di tempat tidur, ini ada kacanya. Kaca pertama, kaca kedua, tiga tembakan (jendela kamar), terus saya cek ke dalam tempat tidurnya kena, bolong," imbuhnya.

Beruntung, kata Arief, Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti selamat karena ajudannya cepat mengamankan.

"Rupanya begitu Kapolres dengan ajudan mendengar ada suara tembakan dua kali itu, ajudan membawa masuk ke ruang tengah, kalau engga, kena itu," ujar Arief.

Arief mengungkapkan, ajudan saat itu sigap membawa Kapolres berlindung di ruang tengah rumah dinas. 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved