Pembunuhan Satu keluarga di Kediri
TERUNGKAP Tabiat Pelaku Pembunuhan Keluarga Guru di Ngancar Kediri, Suka Utang Jika Ditolak Marah
Akhirnya terungkap tabiat pelaku pembunuhan sekeluarga Guru di Ngancar Kediri, Kabupaten Kediri ternyata adik kandung korban, Kristina.
Selain menjadi guru, Agus juga menjadi teknisi IT di gereja setempat.
"Hari Selasa masih ketemu sama saya, tidak ada pembicaraan permasalahan apapun," tuturnya usai mengantarkan almarhum di pemakaman.
Selain Agus, menurut Purwoadi almarhum Kristin dikenal sebagai sosok yang baik dan aktif di masyarakat.
Kristina tidak hanya berdedikasi sebagai guru di SD Batangsaren, Kauman, Tulungagung, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial seperti menjadi anggota KPPS pada Pemilu 2024.
Purwoadi menegaskan bahwa anggapan Kristin sebagai sosok anti-sosial tidaklah benar, sebab ia tetap menjalin hubungan baik dengan tetangga.
Ia juga menambahkan bahwa keluarga Kristin dan Agus Komarudin dikenal harmonis tanpa masalah apa pun.
"Saya sangat terkejut saat mendengar kabar mereka meninggal," ungkap Purwoadi.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini, yang diduga terkait dengan aksi pencurian dengan kekerasan hingga mengakibatkan kematian.
Mata Kapolres Kediri berkaca-kaca
Kejadian tragis yang menimpa satu keluarga di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, masih meninggalkan luka mendalam.
Tidak hanya bagi keluarga korban tetapi juga bagi banyak orang termasuk Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto.
AKBP Bimo dengan hati yang berat mengunjungi Samuel Putra Yordaniel (8), anak yang selamat dari pembunuhan satu keluarga yang menggegerkan wilayah tersebut, pada Kamis (5/12/2024) sore.
Kapolres Kediri yang dikenal tegas, tampak berkaca-kaca saat melihat kondisi Samuel, anak yang selamat dari tragedi pembunuhan tersebut.
Samuel kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri. Meski kondisinya berangsur membaik, mata Kapolres Kediri terlihat penuh haru saat dia mendekati tempat tidur Samuel.
"Setelah mengetahui bahwa satu anak selamat dari peristiwa pembunuhan ini, kami segera membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis. Alhamdulillah, kondisinya semakin membaik meski masih mengalami luka," jelasnya usai menjenguk korban.
Samuel, yang ditemukan dalam kondisi terluka namun masih hidup, adalah anak dari Agus Komarudin (38) dan Kristiani (34), pasangan suami istri yang keduanya bekerja sebagai guru di SDN Babatan 1. Selain Samuel, anak mereka yang lain, Christian Agusta Wiratmaja yang masih duduk di bangku SMP juga menjadi korban tewas dalam peristiwa tersebut.
Kapolres AKBP Bimo menambahkan, meski kondisi fisik Samuel sudah membaik, pihak kepolisian belum bisa memintai keterangan darinya karena anak tersebut masih dalam proses pemulihan.
"Kami fokus pada pemulihan psikologisnya terlebih dahulu. Kondisinya sudah lebih baik, tetapi kami juga akan memastikan bahwa dia mendapatkan pendampingan psikologis yang diperlukan," jelas AKBP Bimo.
Usai menjenguk Samuel, AKBP Bimo langsung datang ke lokasi kejadian untuk olah TKP. Ia juga memberikan rasa bela sungkawa kepada pihak keluarga korban.
Kapolres Bimo menegaskan bahwa penyelidikan akan terus dilakukan dengan serius. Ia menyebut tim gabungan dari Polres Kediri kini sedang bergerak cepat untuk memburu pelaku.
"Saat ini tim gabungan dari Polres Kediri telah bergerak mohon doanya untuk semua untuk pelaku bisa segera tertangkap," tegas Kapolres.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.