Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ajang Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) 2024 yang diadakan di Universitas Brawijaya (UB) Malang menghasilkan bisnis yang bisa dikembangkan mahasiswa.

AWMM telah selesai pada 10 Desember 2024 lalu. Setiap kelompok memiliki beberapa anggota dari kampus yang berbeda.

Tim dari Anggun Pratika, mahasiswa Administrasi Bisnis, Fisip, Universitas Merdeka (Unmer) Malang bersama mahasiswa Universitas Kahuripan Kediri dan Universitas Negeri Surabaya mengolah maggot.

Maggot adalah larva lalat yang biasanya ada di sampah atau limbah makanan. Tim ini terdiri dari lima mahasiswa dan membawa bendera usaha Omaggot.

Dari maggot, bisa memproduksi powder maggot, minyak maggot dan makanan kucing maggot. Mereka mengambil maggot dari peternak di Malang dan mengolah sendiri.

"Alasan kami  mengolah maggot karena sampah di Indonesia banyak. Dengan adanya maggot, sampah bisa berkurang," tutur Anggun.

Jika usahanya berkembang, mereka ingin bisa membuat peternakan maggot sendiri di Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Namun untuk sementara mengambil dari peternak lagi sehingga bisa fokus produksi. Minyak maggot dijual Rp 25 ribu itu bisa diteteskan ke pakan kucing.

Sehingga bisa melembutkan bulu kucing dan mempertajam indera penciuman, menambah nafsu makan dan kelincahan kucing. Powder maggot merupakan hasil dari maggot yang dioven dan di peras jadi minyak ini. Limbah dari dari magot dijadikan powder.

Pakan kucing dari maggot sejauh ini juga belum ada di pasar. Biasanya pakan kucing dari tuna, salmon, ayam, mackarel dan lainnya.

"Karena ikut AWMM ini, kita baru bikin ide ini," katanya.

Pembuatan pakan kucing maggot masih dibuat manual.

"Kami membuat pakan kucing ini memakai gilingan ayam untuk menghaluskan dan dibentuk manual," jawabnya.

Harga pakan kucing maggot Rp 25 ribu. Minyak maggot Rp 25 ribu dan powder maggot Rp 20 ribu.

"Kalau banyak yang berminat, kami ingin memperbanyak produksi. Serta menjalin mitra dengan klinik hewan dan toko penjualan pakan hewan."

"Sekarang kita jalankan untuk pembelian online lewat IG dan nomer WA," jawab Anggun.

Di AWMM, peserta mahasiswa dibebaskan untuk memilih ide bisnis.

Di kelompok ini ada yang memiliki pengalaman beternak ayam dan lainnya. Sehingga memilih ide usaha berupakan produksi hasil ternak maggot. Produk mereka berupa pakan sudah diujicobakan ke kucing dan hewan ini suka.

Sedang kelompok lainnya, yaitu Chloye fokus membuat blus/baju atasan big size. Menurut Irna, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), timnya dari mahasiswa beberapa kampus lain.

"Produk yang kita bikin ini bagi wanita yang memiliki berat badan berlebih. Kita memproduksi pakaian dengan ukuran dimulai dari XL, XXL dan seterusnya."

"Hasil riset, banyak wanita yang memiliki kelebihan badan ini. Kebanyakan ada di DKI Jakarta dan Jawa Timur. Produknya blus dan kita punya dua model yang kita rancang sendiri. Harga mulai Rp 165 ribu," papar Irna.

Kebetulan di dalam kelompoknya ada desainer dan penjahit.

Alasan membuat baju big size karena di pasar masih kurang. Terutama yang memikiki badan besar masih kesulitan mendapatkan ukuran yang sesuai dengan berat badan tubuhnya atau size yang tepat dan bahan yang cocok.

"Kita riset lagi dan mencari bahan yang bagus dan kita cari desain yang terlihat ramping saat dipakai," papar dia. Berat badan untuk big size adalah 65 kg ke atas.

"Kita mengedepankan ukuran dada karena wanita yang busui itu itu biasanya kesulitan dapat busana yang sesuai lebar dadanya. Bahan kain yang kita pakai adalah linen rayon. Bahannya adem dan menyerap keringat," pungkasnya.