Pagebluk PMK

DAFTAR 30 Kabupaten-Kota di Jatim Diserang PMK, Termasuk Peternak Sapi di Malang Raya

Darftar 30 kabupaten-kota di Jawa Timur terindikasi pagebluk penyakit mulut dan kuku (PMK) dan ditemukan 6.072 kasus serta menyebabkan 282 sapi mati.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/Mohammad Romadoni
Lokasi peternakan sapi skala besar di Kabupaten Mojokerto terdampak pagebluk akibat PMK. Pagebluk sapi di Mojokerto merembet ke 16 kecamatan dan menyebabkan peternak rugi besar. Daftar 30 Kabupaten-Kota di Jatim Diserang PMK, Termasuk Peternak Sapi di Malang Raya 

Pihaknya pun menegaskan bahwa Pemprov Jatim juga melakukan pengamanan dengan menerapkan pengaturan lalu lintas ternak.

Di mana ternak yang keluar masuk Jatim dilakukan pemeriksaan.

“Kami melaksanakan biosecuriti, melaksanakan pengendalian lalu lintas ternak, ini penting kami lakukan untuk menjaga agar tidak ada penularan yang masif pada hewan yang keluar masuk ke Jatim,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Dinas Peternakan Jatim juga sudah menurunkan tim untuk melakukan penyemprotan desinfektan pada pasar tenak.

Desinfektan ini penting untuk mencegah penularan yang lebih luas.

“Selain itu kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Kabupaten Kota dan Kementrian Pertanian, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk pengendalian PMK dengan menyediakan obat, vitamin, vaksin dan biaya operasional vaksinasi,” beber Indyah.

Peternak sapi di Mojokerto ngenes

Sebelumnya, para peternak sapi mengeluh wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merebak di 16 kecamatan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang menyebabkan hewan ternaknya mati.

Wabah PMK kembali merebak di Mojokerto, pada 2 Desember 2024 dan dampaknya menyebabkan ratusan ekor sapi terjangkit dan 14 sapi mati.

Peternak sapi di Desa Sambiroto, Sooko, Imam Masud (53) mengatakan, wabah PMK sangat merugikan masyarakat terutama bagi peternak skala kecil yang hanya memiliki 1-2 ekor sapi.

Mayoritas warga memilih berternak sapi untuk tabungan atau investasi. Pupus sudah harapan mereka jika ternak sapi satu-satunya itu mati akibat wabah PMK.

"Sangat Ngenes sekali (PMK), terutama bagi peternak skala kecil. Jadi orang yang punya 1-2 ekor sapi terkena wabah, maka harapan dan tabungannya habis," ungkap Imam Masud, Rabu (1/1/2025).

Ia mengaku ada tujuh ekor ternak sapi yang dirawatnya terdampak dan satu di antaranya mati terpapar PMK.

"Ada yang terdampak, tujuh ekor sapi dan yang satunya mati. Alhamdulillah bisa segera ditangani untuk disembuhkan," ucap Imam Masud.

Menurut dia, wabah PMK tahun ini tidak terlalu parah jika dibandingkan pada awal tahun 2022 lalu dengan kasus yang mencapai ribuan tertular.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved