Pembunuhan Aktor Sandy Permana

CERITA Warga Desa Kutamukti Karawang Mengira Nanang Gimbal Orang Gila, Berhasil Mengelabui Polisi

Inilah akhir pelarian Nanang Irawan alias Nanang Gimbal tersangka pembunuhan aktor Sandy Permana yang berhasil mengelabui polisi sementara waktu.

Editor: iksan fauzi
ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com
Nanang Irawan (kiri) digiring Tim Resmob Polda Metro Jaya tuduhan pembunuhan aktor Sandy Permana. Cerita warga Desa Kutamukti Karawang Mengira Nanang Gimbal Orang Gila, Berhasil Mengelabui Polisi 

"Iya harapannya semoga bisa diadili dengan hukuman seberat-beratnya, setimpal. Karena dia sudah menghilangkan nyawa suami saya," sambungnya.

Sebelumnya, Ade Indriyani sempat histeris hingga jatuh pingsan saat proses pemakaman sang suami berlangsung pada Minggu (12/1/2025) malam.

Ade Indriyani meminta agar pelaku pembunuhan suaminya segera ditangkap dan diberikan hukuman setimpal.

Pasalnya, Sandy Permana kini harus meninggalkan istri dan ketiga anaknya yang masih kecil.

"Hukumannya ya agar dihukum setimpal, saya ingin nyawa dibalas nyawa karena dia sudah membunuh ayah dari anak-anak saya, cepet ketemu dan sadar deh," ungkap Sandy Permana, Senin, (13/1/2025).

Nanang sendiri menurut Ade adalah tetangganya sendiri dan dikenal tertutup dengan warga sekitar.

"Emang pelaku itu sih orangnya kan tertutup ya gak pernah ngomong, cuma kalau suami saya itu gak ada dendaman, cuma gak tahu kalau dia yang dendam," sambungnya.

"Pelaku itu kalau berpapasan di motor dengan saya dia melotot, dia melotot saya plototin balik," sambungnya.

Terduga pelaku lanjut Ade pernah terlibat dalam satu project film.

"Kalau fisiknya tuh arogan, kalau dulu yang saya tahu dia kru film Tukang Bubur Naik Haji itu dulu, udah sampai sekarang gak ada kegiatan" terangnya. 

"Kalau kerja sama saya kurang tahu, kalau di Mak Lampir dulu ia pernah, karena disini kan banyak kru-kru film," lanjut Ade.

Sebelumnya pun korban juga sempat terjadi percekcokan antara terduga pelaku.

Percekcokan berawal dari perbedaan pendapat dalam rapat warga pada bulan November 2024 silam.

"Ada waktu itu cekcok pas waktu dia rapat RT di bulan November karena dia gak terima karena kita komplain masalah minum-minum," sambung Ade.

Pasalnya, terduga pelaku sempat tepergok kedapatan menyimpan alkohol.

"Infonya kan di basecamp dia ada botol ketemu," katanya.

Ade juga mengungkap suaminya sempat menegur terduga pelaku saat tengah memangkas pohon di hari kejadian.

"Tadi pagi ada yang bilang katanya posisisnya itu dia lagi pangkas pohon, mungkin suami saya lewat ditegur sama suami saya dia gak terima" terka Ade.

"Mungkin suami saya langsung ditusuk, adu cekcoknya di situ mungkin tadi pagi," duga Ade.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved