Trayek Damri Tulungagung

Wacana Trayek Baru Damri Tulungagung -Pacitan Lewat Jalur JLS Prigi-Munjungan, Lalui Wisata Pantai

Jika trayek Damri Tulungagung baru ini disetujui, maka rutenya, dari Tulungagung lewat Pantai Popoh, Pantai Gemah, Pantai Prigi, Munjungan dan Pacitan

Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Armada KSPN Damri berangkat dari Terminal Gayatri Tulungagung. 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Trayek angkutan DAMRI Tulungagung - Pacitan berpeluang ditambah, melengkapi trayek  sebelumnya, yang sudah berjalan hingga saat ini.

Untuk diketahui, saat ini DAMRI sudah melayani trayek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tulungagung-Pacitan  dengan 2 armada Toyota Hiace.

Trayek yang disediakan khusus untuk menunjang kawasan strategi wisata di sepanjang Tulungagung ke Pacitan itu bisa ditambah dengan trayek baru.

GM Damri Cabang Ponorogo, Sumaji menyatakan, trayek ke Pacitan masih memungkinkan ditambah.

Ia mencontohkan, seandainya jalur Prigi-Munjungan sudah terhubung, bisa diusulkan dilayani KSPN.

“Syaratnya harus mencantumkan Pacitan sebagai tujuan, karena itu yang ditetapkan KSPN,” papar Sumaji, Kamis (24/1/2025).

Jika jalur ini disetujui, maka rutenya, dari Tulungagung lewat Pantai Popoh, Pantai Gemah, Pantai Prigi, Munjungan dan Pacitan.

Jalur ini sepenuhnya melalui Jalur Lintas Selatan (JLS).

Pembukaan jalur baru bisa diajukan oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Tulungagung.

“Semua tergantung dari keinginan Pemda masing-masing,” jelasnya.

Trayek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tulungagung-Pacitan dengan 2 armada Toyota Hiace DAMRI masih dipertahankan 

Damri KSPN Tulungagung-Pacitan berangkat pukul 04.00 WIB dan pukul 16.00 WIB, dari Stasiun Tulungagung lalu ke Terminal Gayatri.

Layanan ini bisa diakses secara online menggunakan aplikasi DAMRI Apps dengan tarif Rp 21.000.

Dari Tulungagung, armada KSPN ini menuju Pasar PON Trenggalek, Jarakan, Karangan, Suruh, Dongko, Panggul masuk ke Ngadirojo dan Terminal Pacitan.

“Peminatnya tinggi sehingga dilayani dengan aplikasi. Bisa dibayangkan, jika tanpa aplikasi pasti berebut,” ungkap Sumaji.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved