SMPN 7 Kota Mojokerto Berduka

Kenali Ciri-ciri Rip Current Arus Bahaya Seret 13 Siswa SMPN 7 Mojokerto, Perhatikan Permukaan Laut

Kenali ciri-ciri Rip Current arus bahaya seret 13 siswa SMPN 7 Mojokerto, perhatikan permukaan laut, warna dan area langganan ombak tersebut.

|
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO/TRIBUNJOGJA/NANDA SAGITA
CIRI-CIRI RIP CURRENT - Petugas Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron menunjukkan lokasi rip current (KIRI) di Pantai Drini Rabu (29/1/2025). TIM SAR (KANAN) melakukan evakuasi terhadap 13 pelajar SMPN 7 Kota Mojokerto terseret ombak, 4 orang korban tewas. 

Ada dua arus susur pantai yang kemudian bertemu dan memusat di tengah cekungan pantai.

Siswanto mengungkapkan, untuk arus susur yang saling bertemu ini kemudian bergabung dan menimbulkan arus balik menuju tengah laut yang mengumpul pada suatu jalur arus, hingga melewati zona gelombang pecah.

"Arus susur bergerak sangat kuat dengan kecepatan tinggi," terang Siswanto.

Adapun kemunculan arus boleran atau rip current ini tidak mudah diterka, apalagi arus muncul tidak hanya di tempat tertentu yang itu-itu saja, melainkan tergantung dari arah datangnya gelombang laut.

Oleh karena itu, banyak orang yang terkecoh dengan laut yang tidak tampak bergelombang di permukaan, namun menyimpan arus kuat di bawahnya.

"Makanya rip current ini juga dikenal sebagai pembunuh yang sunyi," ujar Siswanto.

Akan tetapi, jikalau lokasi rawan dari arus pecah ini telah diketahui, maka peluang untuk muncul rip current di tempat tersebut cukup besar.

Dengan demikian, area itu perlu diwaspadai dan ditandai.

Pesan Terakhir Korban 

Sejauh ini jenazah empat siswa SMPN 7 Kota Mojokerto telah dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan.

Keempat siswa yang meninggal tersebut adalah Alfian Aditya Pratama (13), Malfen Yusuf Adhi Dilaga (13), Bayhaki F (13) dan Rifky Yudha Pratama (13).

Ayah dari Alfian Aditya Pratama, Mad Arif (41), tak menyangka anak sulungnya meninggal saat mengikuti kegiatan sekolah.

Sebelum berangkat ke Gunungkidul, korban sempat meminta dibelikan sandal putih serta dompet.

"Anaknya minta dibelikan sandal putih bersih sama dompet baru. Saya antarkan ke pasar dekat rumah, waktu itu dia yang memilih sendiri" paparnya, Selasa (28/2/2025) kepada suryamalang.com.

"Sebelum berangkat sudah saya belikan di toko, memilih sandal dan minta dompet baru," lanjut Mad Arif.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved