Jerome Polin Iba Siswa SMAN 1 Mempawah Gagal Ikut SNBP Buntut Kelalaian Wakepseknya, Beri Les Gratis

Kadisdikbud Kalbar Rita Hastarita menjelaskan kronologi 113 siswa di SMAN 1 Mempawah semuanya gagal mengikuti SNBP.

Rita pun membenarkan bahwa penyebabnya adalah karena kelalaian seorang guru.

"Kelalaian dari petugas operator maupun tim di sana sehingga tidak terinput semua, menurut keterangan ada 7 siswa yang selesai diinput datanya, yang mengakibatkan akhirnya semuanya, 113 anak itu tidak bisa diapprove dalam SNBP," ujar Rita Hastarita.

Karenanya, pihak dinas pendidikan mengurai solusi agar para siswa tetap berkesempatan mengikuti SNBP.

"Saya kepala bidang SMA, kemudian perwakilan dari pihak SMAN 1 Mempawah hilir akan ke Jakarta, kami akan memperjuangkan, kami akan minta perpanjangan waktu di PPDS ini. Kami membawa surat pengantar dari kepala daerah," kata Rita.

Sebelumnya diwartakan, Wakakurikulum SMAN 1 Mempawah bernama bu guru Febrini yang disebut menjadi biang kerok gagalnya ratusan murid gagal ikut SNBP sempat meminta maaf.

Sembari menahan tangis di depan ratusan siswa SMA, guru Febrini mengakui kesalahannya.

"Saya benar-benar mohon maaf kepada bapak ibu, semoga solusi yang diberikan sekolah bisa bermanfaat dan bisa mengganti kesedihan bapak ibu. Saya benar-benar mohon maaf," kata Febrini.

Baca juga: Sosok Wakil Kepsek SMAN 1 Mempawah yang Bikin Ratusan Siswa Gagal Ikut SNBP, Disindir Sibuk Ngonten

Mendengar sang guru meminta maaf, para siswa masih tetap tak terima.

Sebab akibat kelalaian sang guru, ratusan siswa gagal lolos masuk PTN jalur tanpa tes.

"Kekecewaan kami itu pihak sekolah terutama waka kurikulum lalai terhadap tugasnya. Dari tahun ke tahun kan tugas itu memang diemban oleh waka kurikulum, tapi sekarang mengapa lalai? Bahkan di tengah banjir (sang guru) sempat-sempatnya buat video tiktok main sampan, jadi kami kesal," ungkap Muhammad Hafis, perwakilan siswa SMAN 1 Mempawah.

Kesempatan sekali seumur hidup ratusan siswa itu hilang begitu saja gara-gara kesalahan satu guru.

Para murid lantas menyoroti perangai guru Febrini yang sering main media sosial ketimbang memerhatikan pengisian data ratusan murid untuk SNBP.

"Waktu cukup panjang, dari Desember sampai akhir Januari tidak selesai-selesai, dia (waka kurikulum) meminta siswa untuk cepat-cepat membuat akun dan sudah kami buat. Tapi malah dia yang telat buat akun, bagaimana kami tidak kesal," ujar Hafis mengutip Tribunnewsbogor.

Baca juga: Kisah Sugi Minta Diselamatkan Presiden Prabowo, Kena Tipu Dinikai WNA China Ternyata Mau Dijual

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp