Kriminal Malang Raya

Komplotan Perampok Diduga dari Arab Beraksi di Gondanglegi Malang, Juragan Telur Puyuh Jadi Korban

Komplotan Perampok Diduga dari Arab Beraksi di Gondanglegi Malang, Juragan Telur Puyuh Jadi Korban

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Luluul Isnainiyah
WNA PERAMPOK - Polres Malang olah TKP tindak pidana pencurian dengan kekerasan di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Komplotan pencuri diduga WNA gasak uang pedagang telur puyuh pada Kamis (6/2/2025). 

"Dia ngeles ini punya saya. Terus suami teriak-teriak maling," bebernya.

Pelaku kemudian keluar rumah. Sementara dua orang pelaku yang ada di dalam mobil keluar untuk membantu temannya.

Bahkan terekam dalam CCTV yang beredar di media sosial, terlihat salah seorang pelaku turun dari mobil kemudian mengambil batako.

Batako tersebut dilempar ke arah rumah korban.

Di saat bersamaan, pelaku yang ada di dalam keluar dan menuju ke dalam mobil.

Komplotan pencuri ini langsung kabur meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).

Sementara itu, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan terkait kasus percobaan pencurian dengan kekerasan.

Unit Reskrim Polsek Gondanglegi langsung mendatangi TKP begitu mendapatkan laporan.

"Kami sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari korban serta saksi," imbuh Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang.

Dalam olah TKP, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga milik pelaku.

Di antaranya sebuah tas hitam berisi uang dalam berbagai mata uang asing, seperti rupiah, dolar Amerika, dolar Australia, dolar Singapura, rupee Pakistan, dan riyal Arab Saudi.

Selain itu, polisi juga menemukan sebuah ponsel Samsung A30s, dompet hitam, satu sepatu hitam merk Bounder 2.0 (hanya sebelah kanan), serta beberapa benda yang diduga digunakan dalam aksi kejahatan, seperti pecahan batu paving dan balok kayu sepanjang 145 cm.

"Kami menemukan beberapa barang bukti yang mengarah pada dugaan bahwa pelaku merupakan WNA."

"Mereka juga sempat berbicara menggunakan bahasa asing saat berkomunikasi dengan korban," terangnya.

Dadang menyampaikan, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk memastikan identitas dan status pelaku.

"Penyelidikan masih berlangsung dan tim kami sedang memburu para pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang," pungkas Dadang.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved