2 Perusahaan Air Minum Penyebab 4000 Petani di Malang Kekurangan Air, Program Prabowo Terancam Gagal

2 Perusahaan air minum penyebab 4000 petani di Malang kekurangan air, Sumberpitu Tumpang dieksploitasi program Prabowo Subianto terancam gagal.

Suryamalang.com/Imam Taufiq/Instagram @presidenrepublikindonesia
PETANI KEKURANGAN AIR - Kondisi sawah di Kecamatan Tumpang dan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang (KANAN) kekeringan air, 4000 petani menjerit mata air Sumberpitu dieksploitasi 2 perusahaan air minum. Presiden Prabowo Subianto (KIRI) saat menyampaikan selamat Hari Pers Nasional ke-79, 9 Februari 2025. Program Presiden penguatan ketahanan pangan di Malang nyata jauh dari harapan. 

Dulu, 4000 petani yang memiliki sawah seluas 950 Ha, di Kecamatan Pakis dan Tumpang selalu bagus hasil panen padinya.

Namun, saat ini, lanjut Abdul jangankan panen, bisa tanam saja sudah bagus.

"Seperti sawah saya, seluas 3.000 m2, dulu hasil panennya bisa 2 ton lebih. Namun, saat ini dapat 1 ton, 2 kuintal, itu sudah luar biasa. Itu padi jenis 32, 64 atau primatif," tutur Abdul.

Prabowo Subianto: Saya Tidak main-main!

Dalam pertemuan virtual bersama petani, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras.

“Masalah pangan adalah masalah kedaulatan. Masalah pangan adalah masalah kemerdekaan" kata Prabowo di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (3/2/2025).

"Masalah pangan adalah masalah survival kita sebagai bangsa. Jika kita ingin menjadi negara maju, pangan harus aman dulu,” tegasnya.

Salah satu kebijakan utama yang disampaikan Presiden Prabowo dalam kesempatan tersebut adalah penetapan harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

Menurut Presiden, langkah ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas ekonomi dalam rantai distribusi pangan.

“Petani adalah produsen pangan. Hidup mereka harus baik, kesejahteraan mereka harus meningkat" ungkapnya. 

"Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan harga gabah kering panen yang dibeli dari petani sebesar Rp6.500. Saya ulangi, Rp6.500, dan saya siap mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP),” tegas Presiden.

Baca juga: Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Siap Ikuti Retreat di Magelang Bersama Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo juga mengingatkan, meskipun mekanisme pasar tetap berlaku, tidak boleh ada pihak yang mencari keuntungan secara berlebihan.

Presiden menegaskan, pengusaha harus tetap mendapat keuntungan wajar, tetapi kesejahteraan petani tetap menjadi prioritas utama.

“Kalau negara lain bisa, Indonesia juga harus bisa dan kalau tidak mau, ya sudah, tutup saja. Tidak usah bikin penggilingan padi, saya ambil alih" ujarnya. 

"Negara akan mengambil alih penggilingan padi. Saya katakan, ini masalah hidup dan mati. Ini masalah survival. Saya tidak main-main,” tegas Presiden Prabowo.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved