Banyak Pedagang di Surabaya Dipaksa Ikut Pinjol Tanpa Menerima Sepeser Uang, Kini Menanggung Utang

Belasan Pedagang di Surabaya Dipaksa Ikut Pinjol Tanpa Menerima Sepeser Uang, Kini Menanggung Utang

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Tony Hermawan
PEDAGANG KETIPU PINJAMAN - Agus Susanto menunjukkan tagihan kredit di aplikasi pinjol yang harus dibayar setiap bulan, Rabu (12/2/2025). Kini ada wacana kerugian para korban akan diganti Pemkot Surabaya. 

Kasus ini mencuat setelah 14 pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kelurahan Sememi membuat laporan ke Polrestabes Surabaya.

Modus pinjol tanpa bunga dengan kerugian Rp 200 juta.

Mereka dikumpulkan oleh Bramasta, seorang pecatan pegawai outsourcing Pemkot Surabaya di Kantor Kelurahan Sememi.

Para pedagang mengaku saat itu ditawari pinjaman tanpa modal, tapi kenyataannya menjadi debitur pinjol tanpa sepersen pun mendapat uang dari dana yang cair.

Selain itu, sembilan pedagang di Pakal juga mengaku menjadi korban dengan modus serupa.

Total kerugian mereka Rp 93,5 juta.

Mereka juga sudah melapor ke Polrestabes Surabaya.

Sementara itu, Bramasta masih belum memberikan tanggapan hingga berita ini selesai ditulis.

Selanjutnya, pada Rabu (12/2/2025) malam, informasinya para pedagang dikumpulkan di kantor kecamatan.

Namun, tidak semua korban berani datang.

Mereka enggan melapor karena terduga pelaku memiliki koneksi dengan aparat desa.

"Ada yang takut karena salah satu yang dilaporkan itu dekat dengan perangkat desa," ungkap Heni Purwaningsih, salah satu pedagang sekaligus korban.

Heni mengaku tertipu Rp 6,6 juta.

Kini dia sudah menyicil tiga kali sekitar Rp 500 ribu untuk membayar tagihan pinjol yang uangnya tidak pernah diterima.

Heni berharap para pedagang yang merasa menjadi korban penipuan bisa kompak.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved