SOSOK Faiz Penjual Bubur Surabaya Jago Bahasa Inggris dan Jepang Cuma Lulusan SD '5 Kata per-Hari'

Sosok Faiz Tosal penjual bubur Surabaya jago Bahasa Inggris dan Jepang meski cuma lulusan SD, belajar meski seperti orang gila '5 kata per-hari'

|
KOMPAS.com/ANDHI DWI
PEDAGANG JAGO BAHASA ASING - Faiz Tosal pedagang bubur kacang ijo jago Bahasa Inggris dan Jepang saat ditemui di dekat BG Junction Mall, Jalan Bubutan, Surabayapada Senin (24/2/2025). Faiz Tosal mahir berbahasa asing meski hanya lulusan SD karena giat belajar dan pengalaman kerja di Bali. 

"Pernah ada yang beli lulusan Sastra Inggris, tapi malah belum lancar bahasa Inggris, memang dari sekolah saja tidak cukup," ungkap Faiz. 

Baca juga: Maria Divonis 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Begal Sopir Taksi Online Hingga Tewas di Surabaya

Faiz Tosal menyarankan kepada mahasiswa yang ingin belajar bahasa asing agar sering berkomunikasi.

Bahkan Faiz Tosal bersedia mengajari pembeli jika tertarik belajar. 

"Dulu pertama kali belajar kayak orang gila, sering ngomong sendiri, tanya jawab" ujarnya.

"Tapi jangan takut disalahkan, jangan malu, malu diketawain itu bukan makanan yang menyenangkan," tutup Faiz Tosal.

Kisah Inspiratif Lain

Kisah inspiratif lain juga datang dari Delta Hesti seorang lulusan SD mantan loper koran dan pengamen yang kini sukses membuka bisnis di Surabaya

Bahkan Delta Hesti dan suaminya, Tom Liwafa dijuluki sebagai Crazy Rich Surabaya

Sebelum sukses seperti sekarang, Delta Hesti sempat merasakan pahitnya hidup sebab sejak kecil dituntut bekerja keras untuk membantu perekonomian keluarga.

Akibat himpitan ekonomi, Delta Hesti hanya menyelesaikan pendidikan hingga bangku SD.

Delta Hesti pun menceritakan bisnisnya Handmadeshoesby sebuah toko sepatu dan tas yang berlokasi di Surabaya.

"Karena Handmadeshoes kelihatan sukses besar, orang bilang wajar, karena saya anak orang kaya atau suami yang dari dulu sudah kaya. Padahal sebenarnya nggak begitu," ujar Hesti, sapaan akrabnya mengutip Surya.co.id (15/4/2024).

Hesti bercerita, masalah keluarga dan ekonomi membuatnya cuma mampu mengenyam pendidikan sampai pada tingkat sekolah dasar.

Sejak kecil, Hesti sudah bekerja, mulai jadi pengamen sampai loper koran.

Ayah mempunyai utang ratusan juta kepada rentenir. Utang ayahnya ini, menurut Hesti tak mampu ditebus oleh sang ibu yang bekerja seadanya.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved