Pertamina Oplos Pertamax dan Pertalite

3 Klaim Pertamina Sangkal Oplos Pertamax dan Pertalite, Kejagung Pastikan yang Kini Beredar Asli

3 Klaim Pertamina sangkal oplos Pertamax dan Pertalite, Kejagung minta masyarakat tetap tenang pastikan BBM yang kini beredar adalah asli.

|
Tangkap Layar Youtube KompasTV
KORUPSI PERTAMINA - Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso (KANAN) saat memberi keterangan pers di Kantor DPD Jakarta, Selasa (25/02) mengenai Pertamax oplosan. Riva Siahaan (KIRI) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga saat dikawal memasuki mobil tahanan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah di Kejaksaan Agung, Jakarta, (25/2/2025). 

“Di Patra Niaga, kita terima di terminal itu sudah dalam bentuk RON 90 dan RON 92, tidak ada proses perubahan RON. Tetapi yang ada untuk Pertamax, kita tambahan aditif. Jadi di situ ada proses penambahan aditif dan proses penambahan warna,” ujar Ega.

Baca juga: 5 TAHUN PERTAMINA Oplos Pertalite Jadi Pertamax: Riva Siahaan dan Yoki Firnandi Jadi Tersangka

Ega menekankan proses injeksi tersebut adalah proses umum dalam industri minyak. Tujuannya utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas produk.

“Meskipun sudah dalam RON 90 maupun RON 92, itu sifatnya masih best fuel, artinya belum ada aditif,” ucap Ega.

Namun, Ega memastikan penambahan zat aditif yang dilakukan, bukan berarti terjadi pengoplosan Pertamax dengan Pertalite.

“Ketika kita menambahkan proses blending ini, tujuannya adalah untuk meningkatkan value daripada produk tersebut,” kata Ega.

“Jadi best fuel RON 92 ditambahkan aditif agar ada benefitnya, penambahan benefit untuk performance dari produk-produk ini,” sambungnya.

3. Sudah Uji Laboratorium 

Selain itu, lanjut Ega, setiap produk yang diterima Pertamina telah melalui uji laboratorium guna memastikan kualitas BBM tetap terjaga hingga ke SPBU.

“Setelah kita terima di terminal, kami juga melakukan rutin pengujian kualitas produk. Nah, itu pun kita terus jaga sampai ke SPBU,” ungkap Ega.

“Kami berkomitmen dan kami berusaha memastikan bahwa yang dijual di SPBU untuk RON 92 adalah sesuai dengan RON 92, yang RON 90 sesuai dengan RON 90,” pungkasnya.

Kejagung Pastikan yang Kini Beredar Asli

Kejaksaan Agung (Kejagung) meminta masyarakat tetap tenang terkait beredarnya kabar Pertamax yang kini dijual di SPBU diduga hasil oplosan dari Pertalite.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar mengingatkan pelanggaran terkait minyak mentah di PT Pertamina terjadi pada periode 2018-2023.

"Jadi kita sampaikan masyarakat harus tetap tenang karena sesungguhnya yang kami lakukan penyidikan terkait dugaan korupsi importasi minyak mentah dan produk kilang di Pertamina di tahun 2018-2023," terang Harli, Rabu (26/2/2025). 

Baca juga: Dulu Dibongkar Ahok Gaji Dirut Pertamina Lebih Tinggi dari Komut, Riva Siahaan Masih Korupsi 193,7 T

Atas dasar itu Harli pun menyebut, anggapan masyarakat yang mengira BBM jenis Ron 92 atau Pertamax yang saat ini beredar opolosan adalah tidak tepat.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved