Wisuda Sekolah Dilarang
Acara Wisuda Sekolah DILARANG, Bupati Tulungagung Tegas Akan Melarang di Level SD dan SMP Juga
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengeluarkan Nota Dinas pelarangan acara wisuda/purnawiyata di SMA, SMK dan SLB., Kabupaten dan Daerah juga mulai
Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
Hery memaparkan, pihak sekolah selalu minta iuran kepada orang tua siswa untuk menyewa hotel untuk lokasi purnawiyata.
Sebelumnya siswa sudah lebih dulu dikondisikan agar merasa tidak nyaman jika tidak ikut purnawiyata.
“Jadi pihak sekolah pintar, yang dikondisikan siswanya lebih dulu. Siswa kemudian yang minta ke orang tua,” ungkap Hery.
Pihak orang tua akhirnya terpaksa setuju ikut purnawiyata karena kasihan dengan anaknya.
Hery mencontohkan, salah satu SMP Negeri yang minta iuran Rp 400.000 untuk biaya sewa hotel.
Namun pihak orang tua keluar biaya jauh lebih mahal dari sekedar uang sewa hotel ini.
Para siswi minta ke salon untuk bersolek, sewa kebaya dan buket bunga, sementara yang laki-laki sewa jas.
Belum lagi ada tarif untuk menggunakan jasa tukang foto yang ada di lokasi kegiatan.
“Pada akhirnya orang tua keluar biaya lebih dari Rp 1 juta. Ini yang memberatkan mereka,” ungkapnya.
Kebijakan ini memang akan merugikan hotel yang biasa disewa untuk kegiatan wisuda atau purnawiyata.
Namun kebijakan ini akan meringankan beban orang tua siswa.
Lanjut Hery, purnawiyata bisa diganti dengan upacara perpisahan dilanjutkan dengan tumpengan.
“Setelah upacara masuk ke kelas, tumpengan di kelas masing-masing. Murah meriah, gak perlu gengsi,” tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.