TNI Tembak Polisi

Isi Kesepakatan Kapolri dan Panglima TNI, Judi Sabung Ayam, Respons Listyo Sigit 3 Polisi Ditembak

Isi kesepakatan Kapolri dan Panglima TNI dalam kasus judi sabung ayam, respons Listyo Sigit 3 polisi ditembak 2 oknum TNI.

|
Dok. Dispenad/Dok. Sekretariat Presiden
TNI TEMBAK POLISI - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (KANAN) saat apel gelar pasukan TNI AD pengamanan pemilu di silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (KIRI) di Istana Merdeka, Selasa (7/2/2023). Kasus judi sabung ayam 3 polisi ditembak mati oknum TNI, Kapolri dan Panglima TNI buat kesepakatan. 

"Dari Pemda juga untuk bekerja dengan optimal, bekerja secara objektif menguak terus alur persoalannya seperti apa," imbuhnya mengutip Tribunnews.com.

Baca juga: Jabatan 2 Anggota TNI Tembak 3 Polisi Hingga Tewas Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Lampung

Dave juga menekankan pentingnya penyelidikan mendalam untuk memastikan apakah penembakan tersebut dilakukan oleh individu tertentu atau terkait dengan jaringan yang lebih besar. 

Pihaknya meminta agar POM TNI turut serta dalam investigasi, mengingat tempat judi sabung ayam yang digerebek disebut-sebut terkait dengan oknum anggota TNI.

"Ini harus ada keadilan yang bisa kita buat dan dari aparat keamanan dan juga dari POM TNI untuk menindaklanjuti dan melakukan penyidikan" ujar Dave.

"Apakah hanya kepada tiga yang melakukan tindakan penembakan tersebut atau ada satu jaringan lebih besar lagi dari mereka," imbuhnya. 

Baca juga: Isak Tangis Keluarga 3 Polisi Tertembak Saat Gerebek Sabung Ayam,Korem dan Polda Lampung Investigasi

Dave menambahkan, aparat penegak hukum harus harus mengusut tuntas kasus tersebut agar mendapatkan solusi yang terbaik.

"Itulah yang harus dikuak dan dicari tahu dan harus diselesaikan, jangan sampai ada yang tersisa, sehingga semuanya solusinya itu bisa kita dapatkan secara permanen," tegasnya.

TNI Diminta Tak Lindungi Prajurit

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Fraksi Nasdem Rudianto Lallo meminta kepada TNI untuk tidak melindungi prajurit yang menembak mati tiga polisi di Way Kanan, Lampung.

Lallo menyebut, apa yang dilakukan oknum TNI tersebut sudah terlalu barbar.

Bahkan, aksi keji itu dilakukan di bulan suci Ramadhan.

"Ini terjadi di bulan Ramadhan, bulan puasa. Ini saya kira kami berharap tidak ada lagi perlindungan dari kesatuannya untuk melindungi perbuatan yang nyata-nyata sangat barbar," ujar Lallo saat dihubungi Selasa (18/3/2025). 

Baca juga: Sudah Cair THR PNS, TNI, Polri, Pensiunan 2025 Total Rp 20,86 Triliun, Siapa Tertinggi? Cek Rincian

Menurut Lallo, keadilan harus ditegakkan, sehingga hukuman yang diberikan kepada pelaku harus setimpal dengan perbuatannya.

Lallo mengutuk keras perilaku barbar yang dilakukan prajurit TNI tersebut. Apalagi, kata Lallo, prajurit itu malah membekingi kejahatan, bukan menjaga keamanan. 

"Kita mengecam, kita mengutuk keras perilaku barbar yang melibatkan oknum TNI yang harusnya menjaga keamanan, tetapi malah menjadi beking" terang Lallo mengutip Kompas.com (grup suryamalang).

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved