Mudik Lebaran 2025

Tren Arus Mudik 2025 di Kota Malang Diproyeksikan Turun, Dishub Tetap Siapkan Antisipasi

Dinas Perhubungan Kota Malang memprediksi arus mudik Lebaran 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
PREDIKSI PEMUDIK - Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra. Ia mengatakan prediksi penurunan jumlah pemudik ke kota Malang pada Lebaran 2025 berdasarkan proyeksi dari Polri, jumlah pergerakan pemudik yang turun. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Perhubungan Kota Malang memprediksi arus mudik Lebaran 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan berdasarkan proyeksi dari Polri, jumlah pergerakan pemudik yang melakukan perjalanan selama libur Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,7 juta jiwa.

Angka ini menurun sekitar 24,3 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 158 juta jiwa.

Meski begitu, Widjaja mengatakan kalau pihaknya telah menyiapkan semua personel dan fasilitas untuk menunjang mudik. Penurunan diprediksi terjadi karena ada libur panjang dan faktor cuaca.  

"Penurunan sangat mungkin terjadi karena libur panjang dan faktor cuaca musim penghujan," ujar Widjaja, Selasa (18/3/2025).

Dishub Kota Malang tetap menyiapkan strategi untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, baik bagi pemudik yang melintas maupun masyarakat lokal yang melakukan aktivitas di dalam kota.

 Jaya menjelaskan Kota Malang tidak hanya menjadi jalur perlintasan pemudik, tetapi juga destinasi wisata yang ramai dikunjungi saat libur Lebaran. 

Oleh karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polresta Malang Kota untuk menentukan titik-titik pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan (posyan).

Beberapa titik yang menjadi perhatian Dishub di antaranya, yakni pusat-pusat perbelanjaan yang biasanya mengalami lonjakan pengunjung menjelang Lebaran, seperti Mal Olympic Garden (MOG) di Jalan Kawi, Pasar Besar Malang, Ramayana di Jalan Merdeka, dan Malang Town Square (Matos) di Jalan Veteran. 

"Selain itu, ruas-ruas jalan utama yang kerap mengalami peningkatan volume kendaraan juga akan dipantau secara intensif," tambahnya. 

Dalam kesempatannya ini, Jaya juga berharap agar penurunan jumlah pemudik secara nasional, tidak akan terlalu berdampak pada perputaran ekonomi di Kota Malang, terutama sektor usaha dan pariwisata.  

"Mudah-mudahan penurunannya tidak berpengaruh signifikan pada ekonomi lokal. Masyarakat saat ini banyak yang menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian, jadi meskipun jumlah pemudik turun, roda ekonomi masih bisa terus bergerak," katanya.  

Di tempat terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki berharap arus mudik dan balik bisa mendatangkan keuntungan bagi pelaku usaha perhotekan dan restoran.

Momentum tersebut menjadi salah satu peluang di tengah kekhawatiran pelaku usaha terhadap program efisiensi.

Dampak terhadap efisiensi ini, diungkapkan Agoes sejumlah hotel terancam kehilangan pendapatan hingga miliaran rupiah.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved