Berita Dedi Mulyadi

Lucky Hakim Abaikan Chat WA Dedi Mulyadi, Sindir Bupati Indramayu Liburan di Jepang Tanpa Izin

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku chat WhatsApp (WA) kepada Bupati Indramayu Lucky Hakim soal liburan di Jepang bersama keluarganya tak berbalas.

Penulis: Iksan Fauzi | Editor: iksan fauzi
Istimewa/Tangkapan layar TikTok @dedimulyadiofficial
LIBURAN DI JEPANG: Bupati Indramayu Lucky Hakim dikabarkan liburan di Jepang saat momen Lebaran tanpa izin. Padahal berdasarkan surat edaran Kemendagri, kepala daerah dilarang bepergian ke luar negeri saat libur Lebaran. Lucky Hakim juga abaikan chat WA Dedi Mulyadi 

Beberapa di antaranya adalah pemberian kompensasi kepada tukang becak, kusir andong, hingga sopir angkot, agar mereka tidak beroperasi saat sebelum hingga setelah lebaran agar lalu lintas lancar.

Dedi juga memberi support kepada kepolisian yang mengatur lalu lintas di kawasan rentan macet seperti Puncak Bogor dan Cianjur.

Demikian pula bupati dan wali kota yang dilewati jalur mudik ikut mendampingi Dedi Mulyadi untuk memperlancar kegiatan mudik dan balik masyarakat.

Saat ini Kompas.com sedang berusaha mengonfirmasi kabar tersebut ke Bupati Indramayu Lucky Hakim.

Akan lapor Kemendagri

Terkait kepergian Lucky Hakim ke luar negeri tanpa izin, Dedi Mulyadi akan melaporkan ke Menteri Dalam Negeri.

Dedi Mulyadi menilai, perbuatan Lucky Hakim berpotensi melanggar aturan dari Kemendagri yang melarang kepala daerah bepergian ke luar negeri saat libur Lebaran, karena harus mengurus berbagai hal terkait dengan perayaan Hari Besar Umat Islam ini.

Selain itu, Lucky Hakim juga dapat dikenakan sanksi diberhentikan selama tiga bulan berdasarkan aturan Undang-undang yang berlaku.

"Ada di Undang-udang itu, dilihat di Undang-undang diberhentikan selama tiga bulan ada di situ. Saya sampaikan ke Kemendagri," ujar kata Dedi.

Dedi Mulyadi menegaskan kepala daerah telah diatur untuk tidak berlibur maupun bepergian ke luar negeri saat momen Lebaran.

Mengingat, pada hari raya umat Muslim ini, bupati maupun wali kota harus tetap bertugas di wilayahnya.

Pasalnya, masih banyak sejumlah persoalan di Jabar yang perlu segera dibenahi, sehingga peran sentral kepala daerah sangat dibutuhkan dalam penyelesaiannya.

"Silahturahmi kita kan dengan warga, bukan luar negeri," ujar Dedi Mulyadi.

"Kemudian juga berbagai problem bisa terjadi ketika lebaran, arus macet kemudian berbagai peristiwa sering terjadi situasi juga makanya harus standby," katanya.

"Apalagi ke luar negeri tanpa izin," beber Dedi Mulyadi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved