Libur Lebaran 2025, Pasar Tradisional di Kota Malang Ramai Pengunjung
Wisatawan di Kota Malang mulai mendatangi sejumlah pasar tradisional sebagai tempat bertemu dan mengobrol bersama keluarga ataupun teman
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Wisatawan di Kota Malang mulai mendatangi sejumlah pasar tradisional sebagai tempat bertemu dan mengobrol bersama keluarga ataupun teman. Di Pasar Klojen, kafe yang menjual minuman kopi telah buka, bahkan sejak hari Lebaran.
Yudha Wisnuwardhana, seorang pengunjung di Pasar Klojen terlihat begitu ceria mengobrol bersama teman-temannya pada Senin siang (7/4/2025). Ia berkumpul dengan teman-temannya sekaligus menjalin silaturahmi dan halal bi halal.
"Kami halal bi halal saja di sini. Sama teman-teman. Di sini tempatnya nyaman dan suasananya kami sukai," ujarnya, Senin (7/4/2025).
Ia memesan kopi susu dari kedai kopi terdekat. Teman-temannya yang lain memesan menu berbeda. Ada yang minum americano atau juga olahan susuk dan cokelat. Tidak selalu kopi.
"Belakangan ini kami sering memilih tempat-tempat nongkrong yang seperti ini. Selain di Klojen, kami juga pernah nongkrong di dekat Terminal Arjosari," ujarnya.
Nongkrong di tempat yang tidak berpendingin atau AC dirasakan lebih seru. Selain harga yang lebih terjangkau, interaksi dengan teman lebih intim karena suasana yang sederhana.
Di Pasar Klojen, Toko Kopi Abah termasuk kedai kopi dan kuliner lainnya yang digerakkan oleh generasi muda berhasil membuat pasar rakyat itu atraktif. Pengunjung berdatangan untuk menikmati kuliner khas Malang.
Harganya pun terjangkau menghadirkan minuman kopi dan teh berbagai varian menu yang disajikan dingin maupun panas. Begitu juga beragam kuliner untuk oleh-oleh memanjakan pengunjung yang berwisata di Kota Malang.
Sedangkan di Pasar Oro-Oro Dowo yang bersih dan nyaman membuat pengunjung betah berbelanja sembari menikmati kuliner. Pasar ini ramah difabel lengkap dengan ruang laktasi. Lokasi pasar bersebelahan dengan Hutan Kota Malabar sehingga cocok untuk wisata dan belanja.
Di sisi lain, anak muda demen nongkrong di Pasar Tawangmangu. Mereka ngopi sembari mengobrol sehingga membuat pasar tak lagi sepi. Azzahra, barista kopi Kopi Juragan, sibuk melayani pembeli. Kedai yang bersebelahan dengan Pabrik Kopi Senjamataram itu menghadirkan 26 item varian menu kopi klasik dan harmoni. Pada malam hari bisa terjual 85 cangkir kopi.
"Konsumen lebih banyak usia 35-40 tahun. Uniknya mereka butuh ketenangan dan privasi. Konsumen kalangan muda suka es kopi," tegas Owner Kopi Juragan, Dewa.
Di Pasar Oro-Oro Dowo. Sejumlah kedai UMKM diserbu warga. Sejumlah warga yang kebanyakan dari luar daerah itu sudah meramaikan pasar sejak pukul 7.00 WIB. Berbeda dengan Pasar Klojen dan Tawangmangu, pengunjung yang datang ke Pasar Oro-oro Dowo menikmati sajian menu makan berat.
Ada yang beli nasi bakar, bakso goreng, dan makanan lainnya. Antrean pun terjadi di beberapa tempat. Pedang makanan klepon, Nazalea Albi Najema mengungkapkan manambah stok bahan karena tingginya permintaan saat penghujung libur Lebaran 2025.
"Tambah ramai ini, sejak H+3 Lebaran, kami buka sangat ramai. Biasanya kalau minggu stok bahan 10 kilogram, untuk Lebaran ini stok 20 kilogram," terangnya.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengapresiasi perkembangan pasar tradisional yang semakin memiliki daya tarik seperti Pasar Klojen dan Pasar Oro-Oro Dowo. Ia mengatakan, pasar tradisional memiliki peran penting menggerakan perekonomian.
Pelanggaran Meningkat di Kota Malang, Catatan Hasil Operasi Patuh Semeru 2025 |
![]() |
---|
Jumlah Mahasiswa Stagnan, UNIRA Malang Buka Konsentrasi Pendidikan Perdamaian |
![]() |
---|
STIBA Malang Meredup, Usaha Warga Ikut Surut |
![]() |
---|
Berjaya Tahun 1990-an, Kini STIBA Malang Hanya Terima 2 Mahasiswa Baru |
![]() |
---|
Kesaksian Ashar Merasakan Kejayaan STIBA Malang Menggerakkan Ekonomi Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.