Berita Probolinggo

Bupati Probolinggo Gus Haris Ceritakan Karomah KH Moh Hasan Selamatkan Nelayan di Tengah Laut

Bupati Probolinggo Mohamad Haris alias Gus Haris menceritakan karomah KH Moh Hasan yang menyelamatkan nelayan di tengah laut.

|
Editor: iksan fauzi
Dok Pemkab Probolinggo
CERITA KAROMAH : Bupati Probolinggo Gus Haris saat memberikan sambutan di acara haul KH Moh Hasan Genggong, Kamis (10/4/2025). Untuk mengenang sang kiai, Gus Haris menceritakan karomah dari Kiai Sepuh Genggong itu. 

SURYAMALANG.COM | PROBOLINGGO - Bupati Probolinggo Mohamad Haris alias Gus Haris menceritakan karomah KH Moh Hasan yang menyelamatkan nelayan di tengah laut.

Gus Haris menceritakan karomah KH Moh Hasan itu saat memberikan sambutan di acara haul KH Moh Hasan Genggong atau akrab dikenal Kiai Sepuh Genggong.

Gus Haris merupakan yang merupakan cicit KH Moh Hasan.

Kepada para jamaah, Gus Haris menceritakan sejumlah kisah karomah kewalian KH Moh Hasan.

KH Moh Hasan sendiri wafat pada malam 11 Syawal 1374 H atau 1 Juni 1955 dalam usia 112 tahun dalam hitungan Masehi.

Kepergian sosok Kiai Sepuh Genggong  itu membawa duka mendalam kala itu.

Ribuan orang dari berbagai wilayah datang untuk mengiringi kepergiannya ke tempat peristirahatan terakhir.

Tangisan dan keharuan mewarnai suasana saat jenazah disemayamkan.

Bupati Haris mengatakan, banyak kisah karomah KH Moh Hasan yang dikenal luas di kalangan masyarakat.

Salah satunya tentang nelayan yang ditolong dari tengah laut oleh sosok misterius yang kemudian diketahui sebagai KH Moh Hasan.

"Kisah ini menjadi salah satu dari banyak cerita nyata yang menunjukkan kedekatan beliau dengan Allah SWT. Namun, KH Moh Hasan selalu menekankan bahwa inti karomah adalah keteguhan akhlak, ketaatan terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW," kata Gus Haris, Kamis (10/4/2025).

Menurut Gus Haris, KH Moh Hasan dikenal dengan gaya hidup yang sangat sederhana.

Bahkan, tidak pernah mengambil daun dari pohon tanpa izin dari pemiliknya dan tidak pernah menyakiti siapapun dan selalu berusaha menebarkan kasih sayang ke seluruh makhluk.

Selain itu, lanjut Gus Haris, KH Moh Hasan juga memiliki hubungan erat dengan Nahdlatul Ulama (NU).

KH Moh Hasan pernah mendapat perintah langsung dari Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari untuk menjadi Syuriah NU pertama di Kraksaan.

"Kecintaannya kepada NU diwujudkan secara nyata, bahkan hingga membangun struktur organisasi di tingkat pesantren," tambahnya.

"Beliau tidak hanya membentuk NU secara fisik, tapi juga secara rohani, menjadikannya sebagai gerakan yang penuh kasih sayang, kebersamaan dan keteguhan dalam prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah," pungkas Gus Haris.

Pentingnya akhlak

BANJIR JEMAAH: Antusias para jemaah yang menghadiri acara haul KH Moh Hasan Genggong atau Kiai Sepuh Genggong, Kamis (10/4/2025). Puluhan ribu jemaah ini juga berasal dari luar daerah. Hadir dalam haul itu Bupati Probolinggo Gus Haris brserta Forkopimda.
BANJIR JEMAAH: Antusias para jemaah yang menghadiri acara haul KH Moh Hasan Genggong atau Kiai Sepuh Genggong, Kamis (10/4/2025). Puluhan ribu jemaah ini juga berasal dari luar daerah. Hadir dalam haul itu Bupati Probolinggo Gus Haris brserta Forkopimda. (Pemkab Probolinggo)

Sementara itu, puluhan ribu umat muslim memadati Pondok Pesantren atau Ponpes Zainul Hasan Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis (10/4/2025). 

Kehadiran mereka untuk mengikuti haul ke-72 Pendiri Pesantren Zainul Hasan Genggong Almarhum Al Arif Billah KH Moh Hasan bin Syamsudin bin Qoiduddin atau yang dikenal Kiai Hasan Sepuh.

Para jamaah baik dari Kabupaten Probolinggo dan luar daerah sudah memadati area Masjid Jami' Al Barokah Genggong sejak pagi.

Jalan raya Pajarakan - Krucil pun tampak tertutup oleh arus peziarah yang datang.

Tradisi haul bukan sekedar peringatan kematian, tetapi momentum memperkuat ikatan rohani antara murid dan guru, umat dan ulama.

Dalam haul KH Hasan Genggong, suasana religius terasa kental dengan pembacaan sholawat, tahlil dan khataman Al-Qur’an.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus Mohammad Haris bersama jajaran Forkopimda, keluarga besar Ponpes Zainul Hasan Genggong serta para ulama dan habaib dari berbagai wilayah.

Dalam sambutannya, Gus Haris menekankan pentingnya meneladani akhlak dan perjuangan KH Moh Hasan dalam membina umat semasa hidupnya.

KH Moh Hasan pun dianggap tidak hanya sekadar guru, tapi juga pewaris risalah nabi.

"Beliau tumbuh dalam suasana penuh spiritualitas. Dikenal sebagai pribadi yang memiliki akhlak sempurna, tawadhu dan daya ingat luar biasa, KH Moh Hasan sejak muda sudah menunjukkan tanda-tanda kewalian," kata Bupati Gus Haris.

Menurut Gus Haris, KH Moh Hasan menuntut ilmu dari para ulama besar di Pasuruan, Bangkalan hingga Mekkah al-Mukarramah.

Sepulang dari Mekkah, KH Moh Hasan menikah dengan putri dari KH Zainal Abidin, pendiri utama Pesantren Genggong. 

"Di bawah bimbingan beliau ( KH Moh Hasan), pesantren berkembang pesat menjadi pusat dakwah, pendidikan dan spiritualitas. Semoga kita semua mendapat barokah shohibul haul," tutur Gus Haris. (Ahsan Faradisi)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved