Pembebasan Lahan Bendungan Bagong Trenggalek Target Tuntas Pertengahan Tahun 2025, Kurang 30 Hektar

Dari total 1.241 bidang lahan yang harus dibebaskan untuk bendungan Bagong, masih tersisa 301 bidang atau sekitar 11 persen yang belum tuntas.

SURYAMALANG.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Proyek Bendungan Bagong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jumat (31/1/2025). Pembebasan Lahan Bendungan Bagong ditargetkan tuntas semester I Tahun 2025 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek terkendala pembebasan lahan.

Dari total 1.241 bidang lahan yang harus dibebaskan, masih tersisa 301 bidang atau sekitar 11 persen yang belum tuntas.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Bendungan Bagong, Denny Bayu Prawesto, menyebut kendala bukan lagi persoalan sosial di lapangan, melainkan lebih pada masalah administratif. 

Mulai dari kelengkapan dokumen waris hingga sinkronisasi jadwal antar instansi.

"Progres pembebasan tanah dari 1.241 bidang, Alhamdulillah yang sudah bebas sebanyak 940 bidang. Dari luasan total 274,62 hektare, yang sudah bebas 244,04 hektare. Jadi masih menyisakan sekitar 30 hektare yang belum (dibebaskan)," kata Denny, Jumat (18/4/2025).

Menurut Denny lambatnya pembebasan lebih disebabkan oleh birokrasi yang belum sepenuhnya tertangani secara cepat.

"Kalau kendala sosial di lapangan sudah tidak ada, masyarakat sudah kooperatif. Tapi yang masih jadi hambatan adalah kelengkapan administrasi, terutama dokumen waris dan hal-hal teknis lainnya," lanjutnya 

Tantangan lain adalah mencari waktu yang sinkron antara tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Trenggalek yang juga tengah sibuk menyelesaikan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Namun demikian, telah ada komitmen dari masing-masing pihak untuk menuntaskan proses pembebasan lahan paling lambat semester I tahun 2025. 

"Kami sering koordinasi dengan BPN, dan alhamdulillah sekarang sudah bisa seiring sejalan. Kita sepakat, target penyelesaian tetap semester 1 tahun 2025," ucap Denny.

Bendungan Bagong sendiri dibangun di atas desa Semurup dan Desa Sengon Kecamatan Bendungan. 

Pembangunan Bendungan yang menggunakan dana APBN senilai Rp 1,6 triliun tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah banjir dan kekeringan di Trenggalek sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian serta ketahanan pangan di Bumi Menak Sopal.

 

 

 

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved