Pladu Sungai Brantas Jadi Pesta Rakyat, Warga Rela Masuk Sungai Hingga Larut Malam

Flushing Bendungan Wlingi dan Lodoyo di Kabupaten Blitar menjadi berkah tersendiri bagi warga sepanjang aliran Sungai Brantas.

Penulis: David Yohanes | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
MEMAMERKAN IKAN - Seorang warga memamerkan ikan yang ditangkap di aliran Sungai Brantas, Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Minggu (27/4/2025) sore. Diperkirakan ribuan orang masuk ke sepanjang aliran Sungai Brantas untuk menangkap ikan yang mabuk akibat flushing Bendungan Wlingi dan Lodoyo di Kabupaten Blitar. 

SURYAMALANG.COM - Flushing Bendungan Wlingi dan Lodoyo di Kabupaten Blitar menjadi berkah tersendiri bagi warga sepanjang aliran Sungai Brantas.

Kegiatan yang dilakukan Perum Jasa Tirta (PJT) I ini lebih dikena warga dengan sebutan pladu Sungai Brantas.

Setiap tahun warga menunggu saat pladu sungai Brantas untuk menangkap ikan yang mabuk akibat penggelontoran air dari arah hulu.

Kegiatan ini layaknya pesta rakyat untuk berburu ikan sepanjang aliran sungai.

Tidak sedikit warga yang datang dalam rombongan, membawa kendaraan pikap.

Di antara mereka ada yang berasal dari Kabupaten Nganjuk.

Mereka berebut mencari titik terbaik untuk menangkap ikan, salah satunya ada di bawah Jembatan Ngujang 2 di Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol, saat flushing, Minggu (27/4/2025).

Di lokasi ini ada ratusan warga yang bersiaga sejak siang hari dengan aneka alat, seperti jaring, serok ikan, sampai alat setrum.

Menurut salat satu pencari ikan, Nurhadi, sulit mendapatkan titik yang sepi dan nyaman.

"Setiap titik sudah penuh orang. Satu titik bisa ratusan orang yang mencari ikan," ucapnya.

Di bawah Jembatan Ngujang 2, ikan-ikan mulai mabuk selepas maghrib.

Warga yang bersiap sejak siang hari masuk ke aliran sungai hingga larut malam.

Mereka rela bermandikan air kotor dan lumpur demi menangkap ikan mabuk yang terbawa arus sungai.

"Yang paling banyak jenis putihan. Tapi yang paling banyak dicari ikan bekel," sambung Nurhadi.

Tidak hanya kaum laki-laki, sejumlah perempuan juga masuk ke sungai di bawah Jembatan Ngujang 2.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved