LIPSUS CJH Tertua Malang Raya
Jelang Keberangkatan CJH ke Tanah Suci, Siapkan Fisik mulai Sekarang
CJH diimbau untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, terutama bagi CJH yang sudah berusia di atas 50 tahun.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Ibadah haji merupakan ibadah yang menuntut kesiapan fisik dan mental yang kuat. Mengingat ibadah ini lebih banyak melibatkan aktivitas fisik, seperti berjalan jauh, berdesak-desakan, dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda.
Calon jamaah haji (CJH) diimbau untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, terutama bagi CJH yang sudah berusia di atas 50 tahun. "Ibadah haji merupakan ibadah fisik. Tetapi fisik di sini terkait juga dengan niat kita yang suci, bahwa ini adalah ibadah kita kepada Allah SWT," kata Hardadi Airlangga, dokter di RSI Unisma Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (26/4).
Bagi CJH yang sudah terbiasa berolahraga ringan seperti jalan pagi atau jogging, adaptasi fisik tidak menjadi masalah. Apalagi jika tidak memiliki penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, atau kelainan sendi.
Namun, bagi CJH yang jarang berolahraga, dokter spesialis penyakit dalam ini menyarankan CJH tersebut latihan berjalan mulai sekarang. "Awali dengan latihan jalan selama 15 menit, lalu bertahap tingkatkan sampai 1 jam. Sebelum berjalan, jangan lupa pemanasan atau stretching," tambahnya.
Selain latihan fisik, perhatikan juga asupan makanan. Konsumsi sayur, buah, ikan, serta minum air dalam jumlah cukup menjadi kunci menjaga kebugaran tubuh.
Menurut Hardadi, cuaca di Arab Saudi pada musim haji ini akan lebih panas. Kondisi tersebut menuntut jemaah untuk menjaga daya tahan tubuh dengan baik. "Kalau bisa jangan minum air dingin dan manis-manis. Memang cuaca panas mendorong seseorang untuk minum minuman yang cenderung segar dan dingin. Justru itu yang wajib diwaspadai," terangnya.
Selama ini CJH memang cukup terkendala dengan cuaca panas. Kondisi cuaca dan lingkungan di Arab Saudi juga berbeda dengan di Indonesia sehingga CJH mudah CJH kelelahan. "Sering saat lift di hotel penuh, jemaah memilih menggunakan tangga, sehingga kelelahan. CJH harus menjaga keseimbangan antara istirahat dan aktivitas," terangnya.
Hardadi juga mengingatkan akan kesabaran yang harus dihadapi oleh CJH, terutama saat berada di dalam hotel yang satu kamar bisa diisi empat sampai enam orang. Masing-masing individu membawa kebiasaan yang berbeda, sehingga diperlukan toleransi tinggi dan kesabaran ekstra.
Perubahan suhu yang ekstrem dari luar ruangan yang panas ke kamar ber-AC juga perlu diantisipasi. Hardadi menyarankan suhu AC kamar diatur tidak terlalu dingin, untuk mengurangi risiko pilek, batuk, dan menurunnya daya tahan tubuh. "Suhu ruangan harus disesuaikan dan bisa diterima oleh semua orang di dalam kamar. Kalau CJH lanjut usia pasti akan menghindari udara dingin. Suhu ruangan ini penting untuk menjaga tubuh kita," tambahnya.
Selain itu, jemaah juga harus menyusun strategi ibadah agar energi tetap terjaga, terutama selama masa wajib haji pada 6-12 Dzulhijjah "Fokus utama adalah menjaga kesehatan pada hari-hari wajib tersebut. Setelah itu barulah bisa menambah ibadah sunnah dengan tetap mempertimbangkan kondisi tubuh," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.