Breaking News

'Ya Ampun Mas Turun Langsung' Verrell Bramasta 'di Ulti' Bupati Kritik Sekolah Militer Dedi Mulyadi

'Ya ampun mas turun langsung' Verrell Bramasta 'di Ulti' Bupati Purwakarta kritik pendidikan siswa bermasalah di barak militer program Dedi Mulyadi.

|
Instagram @bramastavrl/@dedimulyadi71/@omzein_bupatiaing
PENDIDIKAN MILITER - Kolase foto: anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta (POJOK KANAN), Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein (TENGAH), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (POJOK KIRI). Saepul menjawab kritik Verrell Bramasta yang pesimis terhadap program pendidikan militer ala Dedi Mulyadi. Verrell langsung kena ulti diminta turun langsung. 

"Jangan sampai niat yang baik tidak selaras, karena dengan cara yang tidak tepat" lanjutnya. 

"Sebagai wakil rakyat dari daerah ini, saya rasa kita semua bisa mencermati persoalan ini dengan baik, tentunya mengenai pendekatan yang akan diterapkan," pungkas Verrell. 

Dedi Mulyadi Menjamin Hak Anak

Menanggapi banyaknya kritik, Dedi Mulyadi mengeklaim metode pendidikan dengan membawa siswa bermasalah ke barak militer tidak melanggar hak-hak anak. 

"Jadi model itu (siswa nakal dibawa ke barak militer) yang kami kembangkan, kami tadi konsultasikan bahwa tidak ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap hak-hak anak sendiri," kata Dedi di Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM), Kuningan, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Baca juga: Curhat Siswi SMA ke Dedi Mulyadi Masuk Barak Militer Gegara Kecanduan Miras, Muak Ortu Bertengkar

Dedi Mulyadi menjelaskan, metodologi pendidikan di barak militer bertujuan untuk membantu pola hidup siswa menjadi teratur.

Adanya kebijakan militer terhadap anak kategori bermasalah ini nantinya akan menumbuhkan rasa disiplin.

Dedi Mulyadi mengatakan, siswa akan menjalani pendidikan di barak militer selama 28 hari dengan beberapa aturan, seperti waktu tidur pada pukul 22.00 WIB, bangun pagi pada 04.00 WIB, dan beribadah ke masjid bagi yang beragama Islam.

Kemudian, siswa mendapat bimbingan rohani dari tokoh agama yang menjalani bimbingan konseling.

"Setelah itu mereka sarapan pagi, setelah sarapan pagi mereka berolahraga, setelah mereka berolahraga, mereka langsung mengikuti ruang kelas pembelajaran sebagaimana yang didapatkan di sekolah," jelas Gubernur Jabar itu. 

Baca juga: Tahan Tangis Dedi Mulyadi Dengar Curhat Siswa Nakal di Barak Militer, Sering Melawan Ibu Mau Berubah

Dedi Mulyadi mengatakan, Pemprov Jawa Barat mendatangkan guru dari berbagai tempat untuk memberikan pembelajaran seperti di sekolah.

"Dan kemudian maghrib mereka masuk masjid lagi, belajar ngaji lagi, kemudian sampai isya, dan kemudian nanti mereka makan malam dan kembali ke tempat mereka tidur untuk tidur malam," tuturnya.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi juga memastikan hingga saat ini tidak terjadi kekerasan fisik dari program pendidikan siswa bermasalah di barak militer. 

"Ya kalau ada indikasi kekerasan, kami pasti melakukan langkah-langkah penanganan, dan sampai hari ini tidak ada (kekerasan)," ucap Dedi Mulyadi.

Komentar Pihak Kepresidenan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi enggan banyak berkomentar soal adanya usulan agar pengiriman siswa bermasalah ke barak militer digelar secara nasional.

"Saya belum mengetahui informasi seperti ini, jadi kita harus cek dulu sebelum bisa menjawab. Mungkin saya harus periksa dulu diskusinya seperti apa," ujar Hasan di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved