Pengelolaan Sampah Surabaya
Menteri Lingkuhan Hidup Puji Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya, Anggaran Nyaris Setengah Triliun
Menteri Lingkuhan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memuji dan mengapresiasi sistem pengelolaan sampah di Kota Surabaya dilakukan secara masif.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM | SURABAYA - Menteri Lingkuhan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memuji dan mengapresiasi sistem pengelolaan sampah di Kota Surabaya dilakukan menggunakan sistem waste energy melalui proses gasifikasi.
Hanif Faisol Nurofiq mengatakan persoalan sampah sudah menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto.
Hanif Faisol Nurofiq pun telah memetakan 33 kota yang diindikasikan memiliki timbulan sampah sekitar 1.000 ton per hari.
Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, permasalahan sampah tidak dilakukan dengan cara mengubah budaya masyarakat secara cepat, perlu adanya energi masif dalam menangani timbulan sampah tersebut.
“Ini sedang digodok di level kabinet, mudah-mudahan tidak terlalu lama (rencana strategis) diselesaikan, sehingga kita akan mempunyai penyelesaian terhadap sampah yang timbulannya besar,” kata Hanif, Senin (12/5/2025).
Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan itu saat ditemui reporter SURYAMALANG.COM usai acara Forum Lingkungan Hidup Seluruh Indonesia di ruang Diamon, Grand City Convex Surabaya lalu.
Hanif mengatakan, penyelesaian permasalahan sampah di Kota Surabaya berjalan masif melalui waste energy melalui proses gasifikasi.
Baca juga: Kelola Sampah, Pemkot Surabaya Habiskan Anggaran Nyaris Setengah Triliun per Tahunnya
“Surabaya salah satu kota yang mencoba menyelesaikan (sampah) secara masif melalui waste energy melalui gasifikasi, dan Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) masih mempunyai target kinerja utama yang menjadi rujukan penanganan sampah di kota. Surabaya selesai (permasalahan) sampah, insyaallah Jawa Timur klir," kata Hanif.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan waste energy Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo telah menjadi rujukan kota-kota di Indonesia.
Pihaknya berharap seluruh stakeholder sama-sama ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah.
“Orang-orang hari ini itu berpikirnya, pokoknya sampah itu tanggung jawab pemerintah, padahal tidak. Di dalam undang-undang tidak seperti itu, karena itu kami akan sosialisasikan, kami akan undang Pak Menteri LH, seluruh komunitas, dan warga Surabaya,” kata Wali Kota Eri.
Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyebut persoalan sampah masih menjadi atensi hingga saat ini.
Apalagi, produksi sampah yang tinggi juga berimplikasi pada angka kebutuhan anggaran yang juga meningkat.
Data Pemkot, jumlah produksi sampah di Surabaya mencapai 1.805,5 ton perhari.
Besarnya produksi tersebut mengakibatkan besarnya anggaran pengelolaan sampah hingga mencapai Rp 462 miliar pertahunnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.