Korban Pemusnahan Bom di Garut

'Tahan Masyarakat', Teriakan Petugas Saat Peringatkan Massa Agar Tak Dekati Lokasi Ledakan Amunisi

Beredar di media sosial rekaman detik-detik petugas peringatkan massa tak mendekat ke lokasi ledakan amunisi di Garut.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
kompas TV
LEDAKAN AMUNISI GARUT - Beredar video viral teriakan petugas peringatkan warga agar tidak dekati lokasi ledakan amunisi kedaluwargsa di Garut. 

SURYAMALANG.COM - Beredar di media sosial rekaman detik-detik petugas peringatkan massa tak mendekat ke lokasi ledakan amunisi di Garut.

Hal itu diketahui dari video yang beradar di media sosial. 

Saat itu terdengar ledakan sasaat setelah warga diperingatkan tak mendekat.

Musibah pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memakan korban meninggal dunia belasan.

Sesaat setelah peristiwa terjadi beredar sejumlah video detik-detik amunisi diledakkan.

Video pertama yang beredar memperlihatkan massa bermotor langsung mendekati lokasi ledakan amunisi hanya beberapa detik setelah terjadi ledakkan.

Massa yang mendekat lokasi ledakan ini adalah mereka yang ingin mencari sisa-sisa materi kuningan yang biasanya bisa dijual atau diolah kembali.

Sementara pada video kedua, terlihat dua ledakan.

Dalam video kedua ini tedengar suara diduga personel yang memberi peringatan kepada masyarakat agar tidak mendekati dulu lokasi ledakan.

Momen pertama adalah ketika terjadi ledakan pertama, kemudian terdengar suara seseorang.

PEMUSNAHAN BOM GARUT - Video detik-detik pemusnahan bom (KANAN) Senin (12/5/2025) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menewaskan 13 orang terdiri dari warga dan anggota TNI. Sebanyak tujuh kantong jenazah berisi korban ledakan bom. Ada kesalahan fatal yang terjadi menurut Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, SOP hingga dugaan salah perhitungan.
PEMUSNAHAN BOM GARUT - Video detik-detik pemusnahan bom (KANAN) Senin (12/5/2025) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menewaskan 13 orang terdiri dari warga dan anggota TNI. Sebanyak tujuh kantong jenazah berisi korban ledakan bom. Ada kesalahan fatal yang terjadi menurut Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, SOP hingga dugaan salah perhitungan. (Sidqi Al Ghifari/Tribun Jabar/Facebook Eteh Lauk Tea)

Baca juga: Kisah Endang Izin Kerja di Proyek ke Keluarga, Jadi Korban Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut

"Waspadai..waspadai masyarakat yang.. wahh (tiba-tiba terdengar ledakan kedua)"

 "Waspadai..waspadai pecahan masih nyembur. tahan masyarakat... tahan masyarakat. Waspadai...," demikian suara peringatan orang tersebut.

Kemudian terdengar lagi peringatan dari orang itu.

"Kasih jeda..kasih jeda..kasih jeda untuk masyarakat..kasih jeda. Waspadai pada kebut-kebutan," seru orang tersebut.

Kabar terbaru, korban meninggal yang sebelumnya dinyatakan 11 orang, kini  bertambah menjadi 13 orang.

Para korban meninggal ini terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil.

Ledakan terjadi pada Senin pagi (12/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB, di lokasi yang selama ini dikenal sebagai tempat rutin pemusnahan amunisi militer.

Menurut warga setempat, kegiatan semacam ini memang sudah sering dilakukan sebelumnya, dan biasanya warga mendapat imbauan untuk menjauh dari lokasi.

“Sudah beberapa kali ada pemusnahan di sini. Warga biasa diperingatkan agar tidak mendekat,” ujar jurnalis Kompas TV, Ridwan Mustafa dalam laporan live Breaking News Kompas TV, Senin.  

Namun berbeda dari sebelumnya, kali ini pemusnahan justru menimbulkan petaka. Korban ditemukan di sekitar titik ledakan, dan beberapa langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, Garut Selatan.

Saat ini lokasi kejadian sudah disterilkan oleh petugas dan tidak diperbolehkan diakses oleh warga maupun pihak yang tidak berkepentingan.

Sejumlah saksi mata menyebut bahwa sebelum pemusnahan dilakukan, sudah ada pemberitahuan dari petugas kepada warga untuk menjauh.

Namun belum diketahui apakah seluruh warga sudah benar-benar menjauh dari radius berbahaya mengutip Tribun Jabar.

Sosok Empat TNI AD

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana mengungkapkan, empat orang anggota TNI yang menjadi korban. 

Salah satu korban meninggal dunia adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Kolonel Cpl. Antonius Hermawan.

Korban tewas lain adalah Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda. 

PEMUSNAHAN BOM GARUT - Postingan terakhir (KIRI) Kolonel Cpl Antonius Hermawan. Tangkap layar Kolonel Cpl Antonius Hermawan semasa hidup (KANAN). Perwira TNI itu menjadi salah satu korban tewas insiden pemusnahan bom kedaluwarsa di Garut.
PEMUSNAHAN BOM GARUT - Postingan terakhir (KIRI) Kolonel Cpl Antonius Hermawan. Tangkap layar Kolonel Cpl Antonius Hermawan semasa hidup (KANAN). Perwira TNI itu menjadi salah satu korban tewas insiden pemusnahan bom kedaluwarsa di Garut. (IG/@antoniushr)

"Data yang meninggal adalah empat orang dari anggota TNI Angkatan Darat, yaitu Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl. Antonius Hermawan" ujar Wahyu dalam konferensi persnya, Senin (12/5/2025).

"Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda," lanjutnya. 

Berikutnya, dua orang anggota TNI lain yang turut jadi korban tewas adalah Kopda Eri Triambodo dan Pratu Aprio Seriawan.

"Dan dua orang anggota gudang pusat amunisi 3 Gudang Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat yaitu Kopda Eri Triambodo dan Pratu Aprio Seriawan," sambungnya.

Selain empat anggota TNI AD, sembilan korban lainnya adalah masyarakat sipil, yakni Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Anwar, Iyus bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Totok, Dadang, Rustiawan, dan Endang.

Saat ini semua korban meninggal dunia sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk untuk dilakukan tindakan selanjutnya.

TNI AD pun menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam terhadap korban dalam kejadian ledakan amunisi yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut itu. 

"Tentunya mewakili TNI Angkatan Darat saya awali penjelasan ini dengan ungkapan duka cita yang mendalam bagi para korban. Baik yang berasal dari TNI Angkatan Darat maupun masyarakat sipil," ujar Wahyu.

Berikut daftar 13 korban tewas:

1. Kolonel Cpm Antonius Hermawan (Kepala Gudang Gupusmu III Puspalad) 
2. Mayor Cpl Anda Rohanda 
3. Kopda Eri Priambodo 
4. Pratu Aprio Setiawan
5. Agus bin Kasmin 
6. Ipan bin Obur 
7. Anwar 
8. Iyus bin Inon 
9. Iyus Rizal bin Saepuloh 
10. Totok 
11. Dadang 
12. Rustiawan 
13. Endang.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved