Desa Pujiharjo Kabupaten Malang Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Warga Terendam Air

Hujan deras yang mengguyur selama enam jam, menyebab banjir di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Kamis (22/5/2025) malam.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
IST
BANJIR - Warga Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang sedang mengeluarkan semua perabot karena air masuk ke dalam rumahnya, Jumat (23/5/2025). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Hujan deras yang mengguyur selama enam jam, menyebab banjir di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Kamis (22/5/2025) malam.

Sedikitnya ada 68 rumah warga yang kemasukan atau terendam air dari luapan sungai di desa tersebut.

Meski tak ada korban jiwa, namun banjir yang jadi langganan warga yang desanya di bawah perbukitan itu membuat warga tak bisa tidur.

Sebab, malam kemarin atau sekitar pukul 21.00 WIB, hujan kembali turun kian deras sehingga warga harus melek'an.

Dari 68 rumah yang kemasukan air itu, enam rumah yang lumayan parah. Sebab, air yang masuk ke dalam rumahnya itu setinggi lutut orang dewasa.

Yakni, rumahnya Jumadi, Dino, Slamet, Juno, Nur Juro, dll. Mereka itu tersebar di RT 11, RT 24, dan RT 29.

"Yang paling parah itu di RT 29. Itu rumahnya hampir kemasukkan air semua," tutur Hendik Arso, Kades Pujiharjo, kepada SURYAMALANG.COM.

Menurutnya, banjir yang dialami warga desanya itu terjadi tiap ada hujan deras. Namun, yang terparah karena sampai menghanyutkan rumah dan tempat ibadah itu terjadi tiga tahun lalu.

Itu akibat hujan dan air kiriman dari gunung yang ada di sebelah baratnya.

Sementara, sungai yang ada di desanya cukup dangkal sehingga tak berfungsi dengan baik.

"Kami sudah minta bantuan ke Dinas Pengairan Kabupaten Malang dan Pemprov Jatim, namun saling lempar," ungkapnya.

Untungnya, lanjut dia, Oong, panggilan akrab dari Khairul Isnadi Kusuma, Kadis Bina Marga Pemkab Malang cepat tanggap.

Ia menurunkan alat beratnya, untuk membersihkan sisa lumpur yang menutup jalan desa, yang menuju ke wisata Pantai Si Pelot itu.

"Terima kasih buat Pak Oong," tutur Hendik.

Menurut Hendik, Jumat (23/5/2025) siang atau pukul 14.00 WIB, warga desanya kembali dibikin was-was karena mendung tebal dan hitam sudah bergelayut di atas desa, yang berbatasan sama laut lepas, Samudera Hindia itu.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved