Ojol Malang

NASIB Driver Ojek Malang Merana, Sopir Bus Dilarang Turunkan Penumpang di Exit Tol Singosari-Taspen

Nasib driver ojek Kota Malang kian merana setelah pengelola Terminal Arjosari Malang melarang penumpang bus turun di exit Tol Singosari hingga Taspen.

|
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANg.COM/Kukuh Kurniawan
SOSIALISASI - Petugas Terminal Arjosari Malang memasang stiker imbauan di dalam bus, Senin (9/6/2025). Nasib driver ojol Malang merana, sopir bus dilarang menurunkan penumpang di exit Tol Singosari hingga depan terminal seperti dalam imbauan. 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Nasib driver ojek pangkalan di Malang kian merana setelah pengelola Terminal Arjosari Malang melarang penumpang bus turun di antaranya di Taman Kendedes dan Taspen.

Bahkan, jika ada sopir bus yang ketahuan menurunkan penumpang di tengah jalan alias tidak di Terminal Arjosari, maka akan diberi surat bukti pelanggaran (tilang).

Namun, aturan tersebut menyusahkan para ojek pangkalan Malang yang mencari penumpang yang selama ini terjadi di sejumlah titik penurunan penumpang sebelum masuk Terminal Arjosari.   

Pasalnya, selama ini para ojek pangkalan Malang itu mencari sesuap nasi mengandalkan dari para penumpang bus.

"Seandainya bus tidak boleh lagi berhenti di titik Taspen ini (salah satu titik penurunan penumpang), kami selaku ojek pangkalan akan terdampak. Apabila memang aturan itu benar diterapkan, maka kami mohon nasib kami dipikirkan dan diperhatikan," ujar Koordinator Ojek Pangkalan Taspen, Adi Wiyoko kepada SURYAMALANG.COM, Senin (9/6/2025).

Adi mengaku baru mengetahui adanya aturan itu dari postingan di media sosial dan berita online, bukan langsung dari pihak Terminal Arjosari.

"Saya tahunya dari media sosial dan pemberitaan online. Paling tidak apabila aturan itu akan diberlakukan, harapan kami ada pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak terminal," jelas Adi.

Menurut pria yang telah berusia 55 tahun ini, bahwa Ojek Pangkalan Taspen beranggotakan 30 orang dan bergantian dalam dua shift, yaitu pagi dan malam hari.

"Kalau untuk penghasilan ojek di sini, rata-rata satu orang dalam sehari antara Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu. Dan memang, kebanyakan hanya mengandalkan penumpang bus yang turun di titik Taspen ini," jujurnya.

Ia berharap kepada pihak terminal maupun pihak terkait lainnya, untuk lebih memperhatikan keberadaan ojek pangkalan.

"Harapan kami, jangan hanya ojek online saja tetapi ojek pangkalan seperti kami juga harus diperhatikan," harap Adi.

"Mungkin kami bisa dicarikan solusi atau tempat, sehingga kami bisa mencari penumpang, karena kami sendiri juga mengais rezeki untuk menghidupi keluarga," terangnya.

Sementara itu, Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati menyampaikan bahwa yang namanya aturan baru, pasti akan terjadi pro maupun kontra.

"Saat membahas aturan ini lebih lanjut bersama stakeholder terkait, seperti Dishub Kota Malang, Satlantas Polresta Malang Kota dan Dishub Provinsi Jatim, ada pertimbangan akan terjadi gejolak," ujarnya.

"Namun, tentunya, aturan ini masih tahap sosialisasi dan kalau sudah masuk masa penindakan, maka tetap ada langkah evaluasi setiap bulannya. Dari evaluasi itu, dapat dipantau kekurangannya apa dan apa saja yang perlu dibenahi," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved