Grace Vanessa, Peraih Cumlaude UB Terjun di Gabungan Ranah Gizi Masyarakat, Pangan, dan Kesehatan

Grace meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3,80, dan menjadi salah satu lulusan terbaik pada Wisuda UB Periode 22, Minggu (15/5/2025).

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
GIZI - Grace Vanessa Lasmana, S.Gz, lulusan Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (FIKES UB) menemukan panggilan hidupnya dalam bidang sistem pangan.  

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berangkat dari kecintaannya pada dunia kuliner, Grace Vanessa Lasmana, S.Gz, lulusan Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (FIKES UB) menemukan panggilan hidupnya dalam bidang sistem pangan. 

Grace meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3,80, dan menjadi salah satu lulusan terbaik pada Wisuda UB Periode 22, Minggu (15/5/2025).

Saat ini ia bekerja sebagai research assistant di sebuah NGO di Surabaya.

“Awalnya saya mengikuti lomba essay Gen-Z for Sustainable Food System 2024, saya menulis usulan program edukasi literasi pangan rumah tangga, dan dinyatakan menang. Hadiahnya kontrak magang dan terlibat dalam program riset mereka,” terangnya.

Grace saat ini mengerjakan riset perhitungan food waste di Labuan Bajo mulai Oktober tahun lalu.

Labuan Bajo dipilih karena termasuk destinasi wisata superprioritas, sehingga potensi food waste dinilai cukup besar.

“Di sana saya menganalisis dampak kerugian sosial kehilangan nutrisi, membuat baseline data yang bisa dijadikan dasar pengambilan kebijakan kedepannya. Karena food waste yang menghasilkan gas metana lebih berpotensi meningkatkan suhu bumi dibandingkan CO2. Bahkan di Jawa sudah banyak terjadi kebakaran di TPA karena sisa makanan. Program ini juga sejalan dengan target pemerintah menurunkan food waste di tahun 2045,” terang gadis kelahiran Malang ini.

Selain terlibat dalam penelitian, Grace juga aktif menjadi relawan.

Ia baru saja pulang dari Ubud Food Festival, tempat ia berperan sebagai International Chef’s Liaison Officer. 

Bahkan sebelumnya, ia juga menjadi relawan di konferensi internasional World Lung Health di Bali.

“Awalnya karena tuntutan poin keaktifan kampus, tapi lama-lama saya menikmatinya. Saya suka bertemu orang baru dan memperluas jaringan di bidang yang saya minati, juga memperlancar bahasa Inggris,” katanya.

Grace mengaku ingin terus berkontribusi di bidang gizi.

“Saya merasa pekerjaan ini menggabungkan ranah gizi masyarakat, pangan, dan kesehatan. Pekerjaan yang saya minati sekaligus bermanfaat bagi banyak orang adalah sebuah privilege,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved