Kisah Perjuangan SDN Jatimulyo 4 Kota Malang Bangkit: Dari Tak Ada Murid, Kini Sambut Harapan Baru

Pada tahun ajaran baru kali ini, SDN Jatimulyo 4 sudah menerima enam siswa baru. Tahun lalu, hanya menerima satu murid. 

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/BENNI INDO
TERIMA SISWA BARU - Dua orang pelajar berjalan menuju ruang kelas di SDN Jatimulyo 4, Selasa (17/6/2025). Tahun lalu, sekolah ini tidak menerima murid baru karena kurangnya pendaftar. Namun saat ini, sekolah menerima enam murid baru setelah melakukan terobosan inovasi promosi di tengah masyarakat.  

Hasilnya mulai terasa. Masyarakat mulai melirik kembali SDN Jatimulyo 4, yang selama ini justru menyimpan banyak potensi.

Fasilitas sekolah tidak main-main: ruang kelas nyaman, teknologi pendukung pembelajaran seperti 18 unit chromebook, hingga guru-guru bersertifikasi yang tak diragukan lagi kompetensinya.

“Guru kami hampir 90 persen bersertifikasi. Kami punya pembelajaran IT, anak-anak diajarkan buat barcode sendiri. Mereka tidak tertinggal secara digital,” tegas Diah bangga.

Di balik murid yang sedikit, ada keunggulan tersendiri yakni perhatian guru lebih maksimal, pembinaan karakter lebih mendalam.

Tak jarang, siswa-siswi SDN Jatimulyo 4 menorehkan prestasi meski jumlah mereka tak banyak.

“Saya memilih di sekolah kecil seperti ini justru karena bisa fokus. Prestasi kami juga tidak kaleng-kaleng. Kami bersaing, tapi kami buktikan kualitas,” ujar Diah yang sebelumnya mengajar di SDN Tulusrejo 1 selama 12 tahun.

Kini, SDN Jatimulyo 4 perlahan bertransformasi dari sekolah yang sempat “sunyi” menjadi sekolah yang bersuara kembali.

Optimisme menyala di wajah para guru dan harapan tumbuh di mata para orang tua murid yang telah memercayakan anaknya.

“Tahun depan kami sudah susun strategi lagi. Kami tak mau berhenti di sini,” tutup Diah dengan semangat yang menyala.

Jumain, seorang walimurid yang menyekolahkan anaknya di SDN Jatimulyo 4 mengaku senang dengan sekolah tersebut.

Putrinya saat ini duduk di bangku kelas 4.

Putrinya merupakan murid pindahan. Sebelumnya, putrinya sering mengalami perundungan sehingga dipindahkan.

"Di sekolah ini, dia menjadi cerita. Dia berbaur dengan teman-temannya," kata Jumain.

Di tengah perbincangan dengan Surya, putrinya datang memeluk Jumain lalu mengambil ponsel yang berada di sebelahnya.

Tanpa kata-kata, putrinya itu lari bersama temannya menuju balai kelurahan.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved