Dahsyatnya Rudal Hipersonik Fattah-1 Milik Iran Gempur Israel Pagi Buta, Tembus 6.100 Km per-Jam

Dahsyatnya rudal hipersonik Fattah-1 milik Iran gempur Israel pagi buta, kecepatanya tembus 6.100 km per-jam, sulit dilacak dan dicegat.

AFP/AHMAD GHARABLI/IRNA/ALI SHARIFZADEH via Kompas.com
RUDAL IRAN - Sistem pertahanan udara Israel diaktifkan untuk mencegat rudal Iran di atas kota Haifa di tengah rentetan serangan roket Iran pada Senin (16/6/2025). Rudal hipersonik Fattah-1 digunakan saat Iran serang Israel pada Selasa (1/10/2024). Ini spesifikasi dan dahsyatnya Rudal hipersonik Fattah-1. 

“Kami memutuskan untuk tinggal di sini sampai keadaan benar-benar aman,” ujar Mali Papirany (30), kepada AFP.

Tak lama setelah serangan tersebut, militer Israel meluncurkan serangan balasan ke Ibu Kota Iran, Teheran.

Serangan udara itu menargetkan lokasi produksi senjata dan fasilitas pembuatan sentrifugal nuklir.

Sebelum serangan, militer Israel sempat memperingatkan warga sipil untuk meninggalkan satu distrik demi keselamatan mereka.

Baca juga: Jenderal Iran Ali Shadmani Tewas Baru Jabat 4 Hari, Pusat Teknologi Militer Israel Hancur Kena Rudal

Sementara itu, ketegangan juga berdampak langsung pada warga sipil kedua negara.

Pemerintah Israel mengevakuasi ratusan warga dari kota-kota yang terdampak.

Sementara di Iran, antrean panjang terjadi di SPBU dan toko roti karena warga bergegas membeli bahan pokok.

Lebih dari 700 warga asing yang tinggal di Iran telah meninggalkan negara itu melalui Azerbaijan dan Armenia.

Situasi konflik Israel-Iran terkini 

Sejak serangan udara besar-besaran Israel ke berbagai sasaran militer dan nuklir di Iran, sedikitnya 224 orang telah dilaporkan tewas di pihak Iran.  

Sebagai balasan, Iran meluncurkan sekitar 400 rudal dan ratusan drone ke wilayah Israel, menewaskan 24 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.

Di tengah meningkatnya eskalasi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Ayatollah Khamenei bahwa Washington mengetahui lokasi keberadaannya.  

Namun, Trump menambahkan, “Kami tidak akan mengambil tindakan (membunuh), setidaknya untuk saat ini.”

Baca juga: Polemik Parkir Surabaya Tuntas, Eri Cahyadi: Segel Minimarket Dibuka dan Parkir Gratis Tetap Berlaku

Pernyataan itu memicu kecemasan lebih lanjut di Teheran, terutama saat penduduk sipil mulai meninggalkan rumah mereka di tengah hari keenam kampanye serangan udara Israel.

Israel juga mengeklaim telah menewaskan Jenderal Ali Shadmani, yang disebut sebagai pemimpin militer tertinggi Iran yang tersisa.

Di sisi lain, Iran menyatakan, respons militernya sejauh ini bersifat peringatan.

“Operasi yang telah kami lakukan sejauh ini hanya bertujuan sebagai peringatan dan pencegahan,” ujar Panglima Angkatan Darat Iran, Jenderal Abdul Rahim Mousavi, dalam sebuah video. 

“Operasi hukuman yang sesungguhnya akan segera dilancarkan,” imbuhnya.

(Kompas.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved