Berita Viral
Mau Kasihan Tapi, Viral Di Pekanbaru Ada Ibu-ibu Naik NMAX Antar 2 Bocah Ngemis Pakai Kostum Badut
Mau kasihan tapi naik NMAX. Viral di Pekanbaru ada ibu-ibu naik NMax antar 2 bocah ngemis pakai kostum badut menjadi sorotan di media sosial.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Mau kasihan tapi naik NMax. Viral di Pekanbaru ada ibu-ibu naik NMax antar 2 bocah ngemis pakai kostum badut menjadi sorotan di media sosial.
Saat ini, ibu-ibu naik NMax antar anak mengemil itu tengah diburu Dinas Sosial Kota Pekanbaru Riau.
Pada videonya tampak seorang ibu terlihat menurunkan dua anak perempuan di Jalan Sumatera, jantung Kota Pekanbaru, untuk mengemis.
Anak yang lebih besar mengenakan kostum badut warna pink, sementara adiknya berpakaian biasa sambil membawa kotak untuk tempat uang.
Aksi itu pun viral setelah direkam oleh pengendara mobil.
Terkait viralnya kejadian tersebut, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, Riau, masih memburu seorang ibu yang diduga menyuruh dua anak perempuannya mengemis di jalanan menggunakan sepeda motor NMax.
Sejak video kasus ini viral di media sosial, kedua anak tersebut tak lagi terlihat mengemis di kawasan Jalan Sumatera, Pekanbaru.
Dinas Sosial Pekanbaru langsung menindaklanjuti dengan menurunkan petugas untuk melakukan pengecekan ke lokasi.
Namun, petugas tidak menemukan kedua bocah di lokasi tempat dia diturunkan.
Dinsos Pekanbaru terus melakukan penyisiran di sudut-sudut kota untuk menemukan kedua bocah ini dan orang dewasa yang mengantar keduanya untuk mengemis.
Baca juga: Penyanyi Cilik FP Pilih Lanjut Tidur Saat Ayahnya Ditangkap Polisi Gegara Judi Online, Tidak Kaget
"Tim sudah turun Satgas PPKS dan kami juga sudah turun dan kami tidak menemukan (ibu dalam video)," kata Kabid Rehabilitasi Dinsos Pekanbaru, Adriani, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Rabu.
Adriani melanjutkan, pihaknya menduga yang bersangkutan kabur sesaat sebelum tim tiba di lokasi.
"Nah setelah di lokasi mungkin karena satgas in kalau sudah turun banyak PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) ini sudah lari," tambahnya.
Adriani menambahkan, Dinsos Pekanbaru terus melakukan penyisiran di sudut-sudut kota untuk menemukan kedua bocah ini dan orang dewasa yang mengantar keduanya untuk mengemis
"Sampai sekarang kami masih melacak siang dan malam. Belum berhasil kami temukan mereka," kata Kepala Dinsos Pekanbaru, Idrus, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (19/6/2025).

Baca juga: Staf Media Presiden Prabowo Masih Kena Tipu Rp 48 Juta, Ditipu Wanita yang Nyamar Jadi Pria
Pelacakan dilakukan salah satunya lewat nomor pelat motor NMax BM 5725 ZAZ yang dikendarai ibu tersebut. Berdasarkan nomor tersebut, wilayah pelat kendaraan berasal dari Kabupaten Kampar, yang berbatasan langsung dengan Pekanbaru.
"Kami menduga pelaku ini warga di luar Pekanbaru. Masih kami upayakan mencari tempat tinggalnya," ujar Idrus.
Saat ditanya soal sanksi, Idrus menjelaskan bahwa Dinsos hanya dapat memberikan pembinaan. Untuk penegakan hukum, kewenangan ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Pekanbaru.
"Kalau untuk hukuman, DP3APM lah yang tahu. Kalau kami, cukup memberikan pembinaan dan edukasi. Jangan jadikan anak pengemis," sebut Idrus.
Ia mengaku secara pribadi merasa iba melihat kondisi ibu dan kedua anaknya tersebut. Namun, hukum tetap harus ditegakkan.
"Saya pun tak sampai hati melihatnya, mungkin karena kesulitan ekonomi. Tapi motornya ibu itu bagus. Mau kasihan, tapi motornya NMax. Jadi, kalau kami paling pendekatan secara sosial, meminta jangan bekerja seperti itu lagi. Memang yang namanya aturan harus ditegakkan," katanya.
Baca juga: Sekolah Elite di Bekasi yang Gurunya Resign Massal Nyerah, Akan Jual Aset Buat Kembalikan Uang Murid
Pengemis Tajir Terciduk, Berbekal 4 HP Android dan Pendapatan Bisa Rp 12 Juta Per Bulan di Ponorogo
Seorang 'pengemis tajir' terciduk membawa 4 smartphone android dan mengaku bisa mendapat penghasilan dari mengemis hingga Rp 12 juta per bulan saat ditertibkan di Ponorogo.
Tak sendiri, penertiban pengemis yang dilakukan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, Selasa (11/3/2025) juga mengamankan dua pengemis tajir lainnya.
Tiga pengemis yang ditertibkan di beberapa lokasi di Bumi Reog ini semuanya merupakan disabilitas.
Ketiga disabilitas itu berinisial S warga Kota Blitar Jatim, DU warga Kabupaten Sragen Jateng dan M warga Kabupaten Madiun Jatim.
Yang mencengangkan adalah para pengemis ini mengaku bisa mendapatkan penghasilan belasan juta rupiah tiap bulannya.
Dalam sehari, pengemis itu berpenghasilan Rp 400 ribu atau dalam satu bulan bisa meraup Rp 12 juta.
Ketika diperiksa oleh petugas Dinsos P3A, pengemis juga mempunyai 4 handphone jenis android yang semuanya keluaran terbaru.

“Jadi kalau kemarin PNS (Pegawai Negeri Sipil) kalah. Kalau ini bahkan sebulan mencapai Rp 12 juta. Mereka mengetuk rasa kasihan warga dengan keterbatasan fisik mereka,” ungkap Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Selasa (11/3/2025),
Dia menjelaskan akhir-akhir ini banyak aduan dari masyarakat bahwa banyak pengamen, pengemis di perempatan jalan. Dan semenjak sepekan lalu penertiban pengemis.
“Hari ini, kita lakukan penanganan kembali ada 3 pengemis. Kesemuanya dari luar kita, ada dari Blitar , Madium dan Sragen,” kata Supriyadi.
Yang dari Kabupaten Sragen berinisial DU itu menurutnya mulai mengemis pukul 09.00 wib. Ditertibkan oleh petugas Dinsos P3A pada pukul 11.45 wib.
“Kami tertibkan itu uangnya dapat Rp 174 ribu. Atau sehari 400 ribu. Memang ini eksploitasi kekurangan fisik dia disabilitas, dimanfaatkan yang bersangkutan,” urainya.
Untuk yang berinisial S warga Kota Blitar Jatim mendapatkan uang sebesar Rp 340 ribu. Petugas juga kaget ketika membongkar tas yang isinya adalah 4 handphone android.
“Mereka itu pemain lama. Tiga-tiganya beberapa kali kita tertibkan, sudah dapatkan layanan rehabilitasi, ternyata kembali ke jalan lagi,” bebernya.
Supriyadi menjelaskan bahwa mereka sengaja ke Bumi Reog. Karena diakui bahwa warga Kabupaten Ponorogo itu pemurah.
Para pengemis itu selanjutnya dibawa ke rumah singgah kantor Dinsos P3A Ponorogo, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.
Ketik diwawancarai, mereka bahkan blak-blakan mengakui mengemis selama Ramadan intens dilakukan. Alasannya uang hasil mengemis digunakan untuk memberi salam tempel kepada keluarga.
“Yang uang pecahan Rp 5 ribu buat nyangoni (memberikan uang) anak kecil saat lebaran,” ungkap seorang pengemis Sunaji, Selasa (11/3/2025),
Warga Blitar Jatim ini mengaku sering berpindah-pindah lokasi.
Mulai dari kawasan Alun-alun, tetapi juga di traffic light Taman Sukowati, maupun perempatan Terminal Seloaji.
“Ponorogo itu warganya pemurah. Sehari dapat Rp 100 ribu. Uangnya ya untuk makan, sebagian untuk keluarga, sebagian lagi saya sisihkan untuk bagi-bagi saat lebaran. Saya mengaku ke keluarga ya mengemis," tambahnya.
Senada juga dikatakan Doso Utomo, warga Sragen Jateng, ia mengemis pindah-pindah, dari Ponorogo juga Kota Madiun.
"Kalau pendapatan ya sama saja, sehari nggak pasti dapatnya, kalau cuaca gelap dapat Rp100 ribu, kalau cerah ya Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu," pungkasnya.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
ibu-ibu naik NMax antar 2 bocah ngemis
ibu-ibu naik NMax
NMax
pengemis pakai kostum badut
kostum badut
Pekanbaru
pengemis
ngemis
viral
suryamalang
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Siapa Dave Laksono? Anggota DPR Viral Didemo Akhiri Rapat Ingin Cepat Pulang, Anak Politisi Kawakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.