Luthier dari Desa Tempursari Madiun, Gitar Karya Jujuk Joko Sulistyo Tembus Pasar Internasional

Kecintaan terhadap musik yang dulu ia salurkan lewat grup band, kini bertransformasi jadi semangat menciptakan instrumen musik berkualitas tinggi

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/FEBRIANTO RAMADANI
KETELITIAN - Sang Luthier Madiun, perajin Gitar Jujuk Joko Sulistyo tengah memasang senar pada salah satu gitar elektrik, di bengkel kerjanya Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Sabtu (21/6/2025). Harga karya gitarnya bisa dibanderol hingga belasan juta rupiah 

SURYAMALANG.COM, MADIUN  - Kabupaten Madiun memiliki sosok seorang Luthier, seorang pembuat gitar yang karyanya telah menembus pasar internasional.

Dialah Jujuk Joko Sulistyo, sosok yang telah menekuni profesi sebagai Luthier, atau Perajin Gitar, selama lebih dari satu dekade.

Pembuat gitar andal yang karyanya kini telah dikenal hingga ke mancanegara itu merupakan penghuni Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, yang tenang.

 

Jujuk tampak menggerakkan mesin pemotong mengikuti pola rancangan yang telah digambar di atas balok kayu, dengan penuh ketelitian.

Proses awal pembentukan Body Gitar itu menjadi salah satu tahapan penting sebelum gitar gitar buatannya masuk ke proses Coating, Perakitan, Penyempurnaan, hingga Penyetelan Akhir.

“Ini tahap awal pembentukan bentuk dasar. Setelah dicat dan dirakit, baru dilanjutkan ke tahap finishing dan tuning,” ujarnya di bengkel kerjanya, Sabtu (21/6/2025).

Perjalanan Jujuk sebagai Luthier dimulai sekitar 15 tahun lalu saat ia masih tinggal di Gresik.

Keputusan untuk kembali ke tanah kelahiran di tahun 2018 menjadi awal baru baginya, dalam membangun usaha perakitan gitar secara mandiri di Madiun

Kecintaan terhadap musik, yang dulu ia salurkan lewat bergabung dengan grup band, kini bertransformasi menjadi semangat menciptakan instrumen musik berkualitas tinggi.

Tak disangka, kerja keras dan dedikasinya membuahkan hasil.

Karyanya kini diminati tidak hanya oleh musisi lokal, tapi juga pelanggan dari Malaysia, Singapura, hingga Taiwan. 

“Kebanyakan minta dibuatkan gitar custom, disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan masing-masing pemain,” jelas pria berusia 43 tahun ini.

Jujuk menyebutkan, jenis gitar yang dibuatnya bervariasi, mulai dari Gitar Elektrik hingga Bass dengan model Regular, Prestige, sampai Custom Order. 

Dirinya menggunakan berbagai jenis kayu seperti mahoni, jabon, dan sungkai sebagai bahan utama. 

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved