Perang Iran vs Israel

Tak Akan Diam! Prediksi Pergerakan Rusia-China-Korea Utara Usai Amerika Serang Pangkalan Nuklir Iran

Serangan Amerika Serikat ke Iran ini membuat banyak pengamat hubungan internasional memprediksi pergerakan Rusia, China hingga Korea Utara. 

|
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Tribunnews
AS SERANG IRAN - Potret Donald Trump Presiden Amerika (KIRI), Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (TENGAH) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (KANAN). Pengamat hubungan internasinal memprediksi pergerakan Rusia, China dan Korea Utara usai serangan Amerika ke Iran. 

SURYAMALANG.COM - Presiden Donald Trump menyatakan Amerika Serikat serang Iran dengan membombardir 3 fasilitas nuklir.

Donald Trump mengumumkan langsung lewat unggahan di media sosial Truth Social bahwa serangan yang dilancarkan pasukan AS ke lokasi-lokasi nuklir di Fordow, Natanz, dan Isfahan telah berhasil dilakukan, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat. 

Serangan Amerika Serikat ke Iran ini membuat banyak pengamat hubungan internasional memprediksi pergerakan Rusia, China hingga Korea Utara

Seperti yang diketahui, selama ini Iran didukung oleh Rusia, China dan Korea Utara

Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Parahyangan, Kishino Bawono, menyebut bahwa Rusia, China, dan Korea Utara (Korut) tak akan tinggal diam usai serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran.

 AS diketahui melancarkan serangan langsung ke tiga situs nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan, hari ini, Minggu (22/6/2025).

“Kalau dilihat geopolitiknya, kemungkinan mereka akan merespons,” kata Kishino dalam wawancara dengan Kompas TV.

Meski demikian, Kishino yakin ketiga negara yang juga memiliki senjata nuklir tersebut masih ingin penyelesaian secara damai.

Menurutnya, ketiga negara tersebut ingin kekuatan dan posisi AS dilemahkan sehingga menarik diri dari perang. 

Meski begitu, tidak diketahui apa yang dilakukan Rusia, China dan Korut di belakang.

“Namun, saya masih percaya bahwa tiga pihak besar ini masih mengupayakan cara damai,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pihaknya berhasil menggempur situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.

Ketiga lokasi itu diketahui menjadi pusat pengayaan uranium Iran.

"Fordow sudah lenyap," tulis Trump di media sosialnya hari ini. Namun, pemerintah Iran menyatakan bahwa kerusakan tersebut tidak fatal.

Apa yang Akan Terjadi jika Iran Balas Serang Amerika?

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved