Perwira TNI AL Dikeroyok

LUKA PARAH, Perwira TNI AL Operasi Wajah dan Patah Tulang usai Dikeroyok 6 Preman Terminal Arjosari

Seorang Perwira TNI AL, Letda Abu Yamin luka parah dan harus menjalani operasi wajah dan jari seusai dikeroyok oleh 6 preman Terminal Arjosari Malang.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: iksan fauzi
Tangkapan Layar
TERDUGA PENGGEROYOK : Tampang 3 terduga pengeroyok Perwira TNI AL Letda Abu Yamin di Terminal Arjosari Kota Malang yang ditangkap oleh POMAL dan polisi. Letda Abu Yamin mengalami luka parah dan harus menjalani operasi patah tulang jari, dagu, dan dahi di RSSA Malang. 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Seorang Perwira TNI AL, Letda Abu Yamin mengalami luka parah dan harus menjalani operasi wajah dan jari seusai dikeroyok oleh 6 preman Terminal Arjosari Malang.

Letda Abu Yamin yang kini berusia 53 tahun itu masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Putri Letda Abu Yamin, Alfia Nur Maharani (26) menuturkan itu saat ditemui reporter SURYAMALANG.COM di rumahnya di Jl Teluk Pelabuhan Ratu, Kecamatan Blimbing, Minggu (29/6/2025).

Menurut Alfia Nur Maharani ada tiga dokter spesialis yang terlibat dalam operasi Perwira TNI AL Letda Abu Yamin.

Alfia menyebutkan tiga dokter spesialis itu adalah dokter spesialis ortopedi, spesialis syaraf dan spesialis bedah plastik.

Alfia mengatakan ayahnya mengalami luka robek di bagian dagu dan wajah sebelah kanan yang harus dijahit.

Ia mengatakan Letda Abu Yamin menjalani operasi pada Jumat (27/6/2025) mulai pukul 10.30 WIB dan selesai pukul 16.00 WIB.

"Yang dioperasi yaitu ruas jari tiga dan empat pada tangan kiri karena mengalami patah tulang," ujar Alfia.

"Lalu bedah plastik di pipi kanan, luka di bagian kepala yang mengenai syaraf, kemudian luka di bagian tulang dahi sehingga harus dipasang pen," beber Alfia.

Baca juga: Dugaan Penyebab Letda Abu Yamin Dikeroyok Preman Terminal Arjosari Malang, Sering Ngopi di TKP

Saat ini, kata putri pertama Letda Abu Yamin itu, ayahnya masih menjalani perawatan di RSSA) dan kondisinya mulai membaik. 

"Kini, tahapannya masa pemulihan setelah sebelumnya menjalani operasi dan bengkaknya sudah mulai kempes sehingga matanya sudah terbuka," ujar Alfia.

Alfia menegaskan pihak keluarganya belum menanyakan langsung ke Letda Abu Yamin terkait peristiwa pengeroyokan tersebut. 

Menurut Alfia, selain karena ayahnya masih menjalani perawatan intensif, juga dikhawatirkan akan menimbulkan trauma.

"Jadi kalau jenguk atau waktunya menjaga bergantian, kami bercerita tentang cucu. Karena ayah saya ini sayang sekali sama cucunya," beber Alfia.

Baca juga: Chat Terakhir Letda Abu Yamin Sebelum Dikeroyok Preman Terminal Arjosari Malang, Anaknya Kaget

Letda Abu Yamin selama ini berdinas sebagai anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) di Lantamal V Surabaya.

Dia dikeroyok preman dan juru panggil penumpang (jupang) bus yang berjumlah lima hingga enam orang, seperti penuturan Kepala UPT Terminal Arjosari, Megawa Pratiwi Donowati. 

Peristiwa pengeroyokan terhadap Perwira TNI AL itu berlangsung di Terminal Arjosari pada Kamis (26/6/2025) pukul 19.30 WIB.

Setelah dikeroyok, Letda Abu Yamin mengalami luka parah hingga wajahnya mengeluarkan darah.

Sejumlah petugas Terminal Arjosari lalu membawa Letda Abu Yamin ke IGD RSSA Malang untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

"Pada Kamis (26/6/2025) itu, ayah perjalanan pulang dinas dari Surabaya ke Malang," kata Alfia.

"Sekitar jam 16.00 WIB saat masih di dalam bus, ayah saya itu masih komunikasi video call dengan cucu, katanya mau dibelikan es krim," cerita Alfia.

Baca juga: Perwira TNI AL Dikeroyok di Terminal Arjosari Hingga Babak Belur, Begini Respons Pihak Terminal

"Lalu di jam 17.30 WIB, saya WA (pesan WhatsApp), mau dijemput jam berapa dan dibalas nanti saja ayah infokan," terang Alfia.

Ia mengungkapkan ayahnya pulang ke Malang karena selain memanfaatkan momen libur panjang, juga akan menyambangi saudara di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

"Kalau dulu, ayah tiap hari pulang pergi Malang Surabaya," ujarnya.

"Tetapi karena mungkin usia yang sudah 53 tahun dan tugasnya makin banyak, jadi sekarang kalau pulang seminggu sekali," tambahnya.

Karena Letda Abu Yamin akan menginfokan waktu penjemputan, Alfia pun menunggu dengan sabar. 

Namun hingga pukul 20.00 WIB, Letda Abu Yamin tak kunjung membalas atau memberikan kabar.

Baca juga: 3 Tampang Pengeroyok Perwira TNI AL di Terminal Arjosari Malang, POMAL dan Polisi Buru 3 Pelaku Lain

"Di jam 20.00 WIB itu, tiga anggota polisi dari Polsek Blimbing datang ke rumah. Mereka bilang dan meminta kami jangan kaget, lalu memberitahu kalau ayah dikeroyok," kata Alfia menirukan ucapan anggota polisi.

"Saat saya tanya dikeroyok sama siapa, polisi belum bisa menjelaskan detail dan menyarankan kami untuk langsung melihat kondisi ayah di rumah sakit," terangnya. 

Ia mengungkapkan, Letda Abu Yamin adalah sosok ayah yang sangat mencintai keluarganya. 

Sekaligus, juga sebagai seorang kakek yang selalu memperhatikan dan menyayangi cucunya.

"Kepribadiannya baik dan sederhana. Selain itu, ayah ini juga seorang ayah yang sangat peduli sama anak-anaknya," tandasnya.

Kini, Alfia berharap agar polisi menangkap seluruh pelaku penggeroyokan terhadap ayahnya.

"Harapannya, seluruh pelaku dapat segera tertangkap dan keadilan buat ayah saya sesuai," harap Alfia.

Apabila seluruhnya sudah tertangkap, Alfia juga meminta dapat bertemu dan berbicara langsung dengan pelaku utamanya.

"Saya ingin bertanya langsung ke pelaku utamanya, kenapa ayah saya diperlakukan seperti itu (dikeroyok) dan salah apa ayah saya. Di samping itu, saya juga minta doanya agar ayah saya cepat sembuh," ucapnya.

TNI bantu Polri buru preman Terminal Arjosari

PENGEROYOKAN TNI AL - Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi bersama Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar dan Jampidmil Mayjen TNI M. Ali RIdho (KANAN) saat ditemui di lobi Gedung Kartika Kejagung, Jakarta, Jumat (20/6/2025). Tangkap layar video viral pasca-perwira TNI AL, Letda Laut (PM) Abu Yamin dikeroyok preman (KANAN). Abu Yamin memakai jaket biru masih sadar setelah dikeroyok (KIRI). Kasus pengeroyokan yang menimpa Abu Yamin di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) tiga pelaku masih buron TNI sudah pegang data.
PENGEROYOKAN PERWIRA TNI AL - Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi bersama Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar dan Jampidmil Mayjen TNI M. Ali RIdho (KANAN) saat ditemui di lobi Gedung Kartika Kejagung, Jakarta, Jumat (20/6/2025). Tangkap layar video viral pasca-perwira TNI AL, Letda Laut (PM) Abu Yamin dikeroyok preman (KANAN). Abu Yamin memakai jaket biru masih sadar setelah dikeroyok (KIRI). Kasus pengeroyokan yang menimpa Abu Yamin di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) tiga pelaku masih buron TNI sudah pegang data. (Instagram @lagi.viral/Kompas.com/Shela Octavia))

Penggeroyokan terhadap Perwira TNI AL itu menjadi sorotan institusi militer secara resmi.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan, akan membantu penuh pihak kepolisian dalam mengejar pelaku dan mengungkap kasus pengeroyokan tersebut. 

Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Sabtu (28/6/2025), Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian dan siapapun pelakunya akan diproses secara hukum.

Termasuk juga menyerukan kepada masyarakat, untuk tidak takut melaporkan tindakan premanisme.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang Perwira TNI Angkatan Laut (TNI AL) Letda Laut (PM) Abu Yamin dikeroyok sejumlah orang saat berada di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.

Diketahui, korban yang berdinas sebagai anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) di Lantamal V Surabaya ini dikeroyok lima hingga enam orang.

Atas kejadian tersebut, Letda Abu Yamin mengalami sejumlah luka pada bagian wajah, kepala, dan mata.

Korban pun langsung dilarikan ke IGD RSSA Malang untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

Diketahui, POMAL bersama Polresta Malang Kota langsung berkoordinasi dan telah mendatangi langsung lokasi kejadian pengeroyokan yang terjadi di jalur keberangkatan bus Terminal Arjosari Malang.

Dari hasil penyelidikan, korban diduga dikeroyok oleh preman dan juru panggil penumpang (jupang).

Tiga orang pelaku berinisial MA, DS, dan MNH telah ditangkap, sedangkan pelaku lainnya masih diburu petugas.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved