Perwira TNI AL Dikeroyok

CALO Terminal Arjosari Cekcok Minta Rp 5.000 ke Kondektur, Letda Abu Yamin Melerai malah Dikeroyok

Perwira TNI AL Letda Abu Yamin dikeroyok 15 preman Terminal Arjosari Malang gegara melerai percekcokan dengan kondektur bus karena uang Rp 5.000.

|
Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/Tangkapan layar/Kukuh Kurniawan
KORBAN PENGEROYOKAN : (Kiri) tangkapan layar vidoe Letda Abu Yamin saat dikeroyok di Terminal Arjosari Malang, Kamis (26/6/2025) malam. (Kanan) memantu Letda Abu Yamin, Fadholi saat ditemui di rumahnya, Senin (30/6/2025). Jupang Terminal Arjosari cekcok minta Rp 5.000 ke kondektur bus, Letda Abu Yamin yang mengetahui itu bermaksud melerai malah dikeroyok 15 preman dan jupang. 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Seorang Perwira TNI AL Letda Abu Yamin dikeroyok 15 calo dan preman Terminal Arjosari Malang gegara melerai percekcokan dengan kondektur bus.  

Percekcokan antara juru panggil penumpang (jupang) alias calo dengan kondektur mengundang aksi Letda Abu Yamin untuk mendamaikan.

Namun, tak disangka Letda Abu Yamin yang berstatus sebagai anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut ( POMAL) di Lantamal V Surabaya itu dikeroyok preman dan jupang. 

Kronologi penyebab Letda Abu Yamin dikeroyok jupang dan preman Terminal Arjosari dibenarkan oleh Muhammad Fadholi (33).

Muhammad Fadholi merupakan menantu Letda Abu Yamin menyampaikan penyebab mertuanya dikeroyok itu kepada SURYAMALANG.COM saat ditemui di rumahnya, Senin (30/6/2025). 

Fadholi mengatakan sang mertua biasanya naik bus ke Malang dan turun di Taman Ken Dedes.

Namun, karena sekarang sopir bus tak boleh menurunkan penumpang di Taman Kendedes, Letda Abu Yamin turun di dalam terminal.

Pada saat turun di dalam terminal itu, Letda Abu Yamin bertemu dengan temannya, seorang pedagang asongan.

Baca juga: Maling Tas Letda Abu Yamin Diduga Ketakutan, Balik Sendiri di Terminal Arjosari Malang Isinya Utuh

Fadholi menambahkan pedagang asiongan itu mengajak ngopi Letda Abu Yamin.

Ketika sedang ngopi, kata Fadholi, Letda Abu Yamin melihat ada percekcokan antara kondektur bus dan jupang.

Melihat percekcokan tersebut, Letda ABu Yamin bermaksud melerai mereka.

"Katanya, jupang ini meminta sejumlah uang ke kondektur bus, lalu bapak saya ini melerai dan menegur sambil bilang kasihan," ujar Fadholi.

"Pelaku ini enggak terima, lalu memanggil teman-temannya dan mengeroyok bapak saya," terang Fadholi.

Ia mengungkapkan, jumlah pengeroyok Leta Abu Yamin 15 orang.

Para pelaku ini langsung berkerumun dan memukuli Letda Abu Yamin.

"Jadi, bapak saya dikerumunin dan langsung dihajar. Sempat ada seseorang mau menolong ayah saya, tetapi justru ditendang sama pelaku," beber Fadholi.

Baca juga: Jumlah Pengeroyok Letda Abu Yamin Bukan 6 Preman Tapi 15 Orang, Ketahuan Biang Keroknya

Saat ditanya terkait berapa pelaku yang sudah ditangkap, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti.

"Setahu saya, ada tiga pelaku menyerahkan diri ke Polresta Malang Kota. Kalau yang lainnya belum, masih dalam pengejaran," tandasnya.

Informasi yang didapatkan SURYAMALANG.COM dari warga di sekitar lokasi pengeroyokan Letda Abu Yamin diTerminal Arjosari Malang, jupang meminta uang Rp 5.000 kepada kondektur bus.

Permintaan uang sebesar itu diduga sebagai penyebab percekcokan jupang dengan kondektur bus.

Letda Abu Yamin kemudian datang dan menyarankan kepada jupang Rp 3.000 saja, karena jika Rp 5.000 merasa kasihan kondektur bus.

Rupanya saran Letda Abu Yamun kepada jupang malah diterima dengan salah paham.

Setelah itu, Letda Abu Yamin dikeroyok diduga pelakunya berjumlah 15 orang.

Untuk memastikan penyebab penggeroyokan itu, hingga saat ini SURYAMALANG.COM masih menanti kronologi sebenarnya sesuai fakta di tempat kejadian perkara (TKP) dari pihak kepolisian.

Akibat pengeroyokan tersebut, Letda Abu Yamin mengalami luka serius di bagian kepala dan jari tangannya.

Baca juga: BERANTAS Preman di Terminal Arjosari Malang Ramai Digaungkan, Anak Letda Abu Yamin: Tangkap!

Kondisi Letda Abu Yamin saat ini masih berada di RS Saiful Anwar Malang untuk pemulihan pasca-operasi.

Operasi kepala, dan tulang Letda Abu Yamin ditangani tiga dokter spesialis RS Saiful Anwar Malang pada Jumat (27/6/2025).

Ketiga dokter spesialis itu adalah dokter ortopedi, dokter syaraf dan dokter bedah plastik.

Anak sulung Letda Abu Yamin, Alfia Nur Maharani (26) menuturkan kondisi Letda Abu Yamin mulai membaik. 

"Sebelumnya ( Letda Abu Yamin) menjalani operasi dan bengkaknya sudah mulai kempes sehingga matanya sudah terbuka," ujar Afia saat ditemui SURYAMALANG.COM di rumahnya, Minggu (29/6/2025).

"Setelah kejadian (pengeroyokan) itu, ayah saya langsung dibawa ke IGD RSSA (RS Saiful Anwar) dan luka robek pada bagian dagu dan wajah sebelah kanan dijahit. Keesokan harinya pada Jumat (27/6/2025), menjalani operasi mulai jam 10.30 WIB dan selesai jam 16.00 WIB,"

"Yang dioperasi, yaitu ruas jari tiga dan empat pada tangan kiri karena mengalami patah tulang, bedah plastik di pipi kanan, lalu luka di bagian kepala yang mengenai syaraf, kemudian luka di bagian tulang dahi sehingga harus dipasang pen," beber Alfia.

Baca juga: Dugaan Penyebab Letda Abu Yamin Dikeroyok Preman Terminal Arjosari Malang, Sering Ngopi di TKP

Tas Letda Abu Yamin sempat hilang

Ketika penggeroyokan, tas ransel milik Letda Abu Yamin sempat hilang diduga dicuri oleh pelaku.

Muhammad Fadholi mengungkapkan itu kepada reporter SURYAMALANG.COM yang menemuinya di rumahnya, Senin kemarin.

Namun kini, tas ransel berwarna cokelat milik Letda Abu Yamin tersebut telah ditemukan.

Di dalam tas rangsel itu terdapat dompet yang didalamnya ada KTA, KTP, SIM, kartu ATM, STNK sepeda motor, uang tunai Rp 850 ribu, serta HP Redmi.

"Ditemukan dua hari setelah kejadian," kata Fadholi.

Ia menambahkan tas rangsel milik mertuanya itu ditemukan di lokasi pengeroyokan di jalur keberangkatan bus.

Cuma enggak tahu siapa yang naruh di situ," kata Fadholi.

Setelah tasnya ditemukan, Fadholi segera mengecek isinya.

Ternyata, tidak ada satupun barang yang hilang.

"Isinya lengkap, enggak ada barang yang hilang. Kemungkinan, yang ngambil itu tahu kalau ternyata yang punya tas adalah anggota (anggota TNI) dan akhirnya dibalikin diam-diam," ujarnya.

Tersangka dibawa ke Polda Jatim

Sudah lima hari baru tiga dari 15 terduga pengeroyok Letda Abu Yamin ditangkap aparat kepolisian.

Mereka berinisial MA, DS, dan MNH.

Namun, saat ini ketiga terduga penegeroyok dipindahkan sementara waktu ke Polda Jatim

Diketahui, pemindahan ini didasarkan atas faktor keamanan.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono melalui Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan hal tersebut.

"Iya benar, tiga tersangka yang telah kami tahan ini dipindahkan ke Polda Jatim. Pemindahan ketiga tersangka dilaksanakan pada Senin (30/6/2025) kemarin dan sifatnya sementara, ini dilakukan semata-mata untuk keamanan," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (1/7/2025).

Meski ketiga tersangka dipindah sementara waktu ke Polda Jatim, namun penanganan perkaranya tetap ditangani oleh Satreskrim Polresta Malang Kota.

"Rencananya hari ini, ketiga tersangka akan kami tarik kembali. Dan kemungkinan, segera kami titipkan di Lapas Malang," ungkapnya.

Ipda Yudi Risdianto menerangkan, bahwa kasus pengeroyokan anggota TNI AL yang terjadi di Terminal Arjosari itu masih dalam penyelidikan intensif.

"Masih dalam penyelidikan. Hasil pemeriksaan dan keterangan ketiga tersangka, masih kami kembangkan," terangnya.

Dalam penyelidikan itu, Polresta Malang Kota juga telah memeriksa dan meminta keterangan para saksi.

Baik saksi korban, saksi pelapor, serta saksi dari pihak terminal.

"Keterangan para saksi sudah kami peroleh, dan terkait kronologi awal pengeroyokan dipicu karena cekcok. Namun, ini masih dalam penyelidikan termasuk melakukan pengejaran terhadap pelaku yang belum tertangkap," tandasnya. 

Berita sebelumnya, perwira TNI AL Letda Laut (PM) Abu Yamin dikeroyok 15 orang di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.

Atas kejadian tersebut, Letda Abu Yamin mengalami sejumlah luka pada bagian wajah, kepala, serta mata dan langsung dilarikan ke IGD Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved